Pertumbuhan pelanggan komunikasi selular semakin hari semakin berkembang pesat. Pesatnya pertumbuhan pelanggan komunikasi selular harus diikuti dengan infrastruktur yang memadai. Pembangunan tower BTS di kota-kota besar semakin hari mengalami kendala masalah perizinan lahan sehingga tidak memungkinkan dibangun tower-tower BTS baru. Di sisi lain operator-operator telekomunikasi juga harus segera melayani trafik yang semakin padat dan juga expand capacity. Harus ada solusi untuk menggantikan tower-tower BTS tersebut. BTS Hotel merupakan gabungan atau pengembangan dari microcell, repeater, teknologi pole atau mikro tower, camouflage antenna, camouflage pole
Dalam tugas akhir ini telah dilakukan analisis data trafik pengguna seluler pada Cluster Suryasumantri Bandung sekaligus perencanaan BTS Hotel dengan skenario BBU-RRU type, dimana skenario ini diperuntukkan untuk single operator dengan teknologi GSM dan UMTS. Dalam melakukan perencanaan dilakukan penentuan penempatan pole, coverage planning, dan capacity planning. Hal ini bertujuan untuk mengestimasi jumlah pole dan didapatkan hasil dua pole yang dibutuhkan untuk melayani pengguna di cluster tersebut sehingga dapat dilihat pengaruhnya terhadap kualitas jaringan existing.
Hasil dari penelitian Tugas Akhir ini menunjukkan bahwa performansi jaringan dari segi coverage terdapat sebagian wilayah yang kurang baik terutama pada jaringan existing UMTS. Dibuktikan berdasarkan simulasi software Atoll 2.8 rata-rata existing per user RSCP adalah -80,84 dBm.. Ec/Io per user yang ? -12 dB adalah sebesar 95%. Setelah dipasang dua pole BTS Hotel, RSCP rata-rata per user meningkat sebesar 11,61 dB menjadi -69,23 dBm dan Ec/Io meningkat menjadi 98%. Pada jaringan GSM, antara existing dan setelah dipasang dua pole BTS Hotel menunjukkan hasil yang sama-sama baik. Perencanaan yang tepat dan layak akan menjadi bahan pertimbangan operator di Indonesia dalam mengimplementasikan BTS Hotel.
BTS Hotel, BBU-RRU Type, C/I, signal level, RSCP, Ec/Io, pole