Seiring bertambahnya kebutuhan
user
akan
data rate
, maka bertambah pula
kebutuhan jaringan untuk dapat menyalurkan seluruh data dari eNodeB
(akses)
ke jaringan
inti.
Jalur penghubung yang digunakan untuk menyalurkan data ke jaringan inti adalah X2
Interfac
e dan S1
Interface
untuk teknologi LTE. Dalam komunikasi X2
Interface
diperlukan
hubungan langsung antar eNodeB
[1]
. Hal ini sulit diterapkan secara langsung apabila terdapat
banyak
site
dalam suatu jaringan LTE, Oleh karena itu perlu dilakukan perancangan
jaringan
backhaul
agar mendapatkan konfigurasi
backhaul
secara tepat dan efisi
en.
Minilink
merupakan salah satu solusi yang dapat menampung kebutuhan
backhaul
dengan kapasitas
yang tinggi hingga 1
Gbps.
Penelitian
tugas akhir
ini,
backhaul
yang dirancang menggunakan akses teknologi
Minilink
TN R4
.
Berdasarkan hasil perhitungan,
network throughput
yang dihasilkan sebesar
9.04 Gbit, maka diperoleh kebutuhan
hop backhaul
sebanyak 10 hop
.
Skenario terbaik yang
digunakan dalam proses perancangan jaringan
backhaul
LTE di kota Bandung adalah
Skenario 2 yaitu topologi X2
Mesh
dan S1
Star
.
Skenario 2 dinilai sebagai skenario terbaik
karena pada
skenario kedua lebih efisien dalam jumlah antenna
b
ackhaul
yaitu sebanyak 118
dan daya sinyal terima yang dihasilkan lebih baik daripada skenario pertama yaitu sebesar
44.14 dBm
H
asil yang dicapai pada tugas akhir ini adalah
perancangan
backhaul
berbasis
teknologi
Minilink
TN R4
yang
dapat memenuhi
kebutuhan
jaringan LTE dengan parameter
free space loss
rata
rata
sebesar 127.24 dB,
Fading margin
sebesar 10.16 dB, daya pancar
sebesar 28 dBm,
Received Signal Level
rata
rata sebesar
61.4 dBm untuk skenario 1(
X2
Mesh, S1 Ring
) dan
44.14 dBm untuk sken
ario 2 (
X2 Mesh, S1 Star) LTE, Minilink , network throughput, fading margin, free space loss, received signal leve