Blue Box merupakan suatu produk yang mampu memberikan nilai tambah untuk
layanan
box adalah segmen residensial khususnya kost-kostan dan segmen korporat yang menginginkan
adanya kemudahan dalam pengontrolan pulsa telepon. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui kelayakan dari investasi blue box. Hal ini dilakukan untuk mengetahui prospek
bisnis ini dimasa mendatang apakah mampu memberikan keuntungan atau justru
mengakibatkan kerugian. Analisis kelayakan investasi yang dibahas meliputi aspek pasar,
teknis, dan finansial serta sensitifitas dari variabel-variabel tertentu yang bisa mempengaruhi
kelayakan tersebut.
Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif. Alat pengumpulan data
adalah kuisioner sedangkan sample penelitiannya adalah penghuni kost-kostan di wilayah
Bandung. Teknik sampling yang digunakan adalah metode
yang dilakukan meliputi aspek pasar, aspek teknis, dan aspek finansial. Tahapan dalam aspek
pasar adalah melakukan identifikasi pasar potensial dan pasar tersedia, identifikasi segmen
pasar, peramalan demand, dan identifikasi tingkat persaingan. Tahapan dari aspek teknis adalah
identifikasi spesifikasi teknis, informasi bahan baku, dan ketersediaan tenaga kerja. Sedangkan
tahapan dari aspek finansial adalah mengestimasi pendapatan dan estimasi pengeluaran yang
akan ditampilkan dalam proyeksi aliran kas dan laba rugi. Selanjutnya adalah melakukan
analisa sensitifitas investasi terhadap beberapa perubahan variabel yang bisa mempengaruhi
kelayakan investasi.
Hasil penelitian menghasilkan pasar potensial (70.22%) dan pasar tersedia (60.44%),
Segmen pasar yang terbentuk berdasarkan manfaat sehingga diperoleh 4 segmen yang terdiri
atas segmen manfaat kemudahan pengontrolan pulsa telepon (42%), segmen manfaat
kemudahan pembayaran, karena tidak akan direpotkan dengan pembayaran tagihan telepon
(30.37%), segmen manfaat keamanan dan kenyamanan, karena memberikan privasi yang lebih
terjaga dalam melakukan panggilan atau menerima telepon (20.88%), segmen manfaat
ekonomis, karena nominal voucer pulsa yang bervariasi (15.8%). Peramalan demand ditentukan
dengan memilih metode terbaik dalam melakukan peramalan demand. Dari hasil perhitungan
tersebut didapat metode peramalan terbaik yaitu metode eksponensial. Dari aspek finansial
diperoleh kriteria penilaian investasi untuk NPV sebesar Rp. 265,153,746, PBP 2.29 tahun, dan
nilai IRR 58%. Sensitifitas investasi terhadap penurunan jumlah demand lebih dari 30% akan
menyebabkan investasi menjadi tidak layak. Kenaikan dari biaya bahan baku lebih dari 40%
akan menyebabkan investasi menjadi tidak layak, dan kenaikan biaya operasional lebih dari
100% akan menyebabkan investasi menjadi tidak layak.
Dengan melihat bahwa besarnya pasar potensial, pasar tersedia, maka dapat
disimpulkan bahwa investasi layak dari aspek pasar, dari aspek teknis produk blue box
memiliki keunggulan dan tidak ada masalah dengan persediaan bahan baku dan tenaga kerja
sehingga dari aspek teknis investasi blue box sangat layak. Dari aspek finansial investasi masih
tetap layak untuk dijalankan dilihat dari nilai NPV yang bernilai positif, PBP yang cepat, dan
nilai IRR > MARR. Oleh karena itu, investasi blue box layak untuk dijalankan.