Kondisi persaingan dalam bisnis asuransi khususnya yang bergerak dibidang asuransi jiwa
di Indonesia sangatlah ketat. Saat ini perusahaan yang bergerak dibidang tersebut baik perusahaan
nasional maupun perwakilan asing telah mencapai 63 perusahaan dengan melibatkan jumlah
karyawan sebesar 66.000 orang. Banyaknya perusahaan yang terjun di bidang ini, tidak lepas dari
potensialnya pasar Indonesia dengan jumlah penduduk 240 juta jiwa
Indonesia masih sangat besar dan sekaligus merupakan peluang yang sangat menarik bagi dunia
asuaransi jiwa di indonesia. MetLife Sejahtera merupakan anak perusahaan MetLife Insurance
yang berkedudukan di Amerika Serikat dan khusus melayani asuransi jiwa (asuransi dana pensiun,
pendidikan dan kesehatan). Dalam struktur organisasi perusahaan, MetLife Sejahtera secara garis
besar memiliki 2 bagian karyawan yaitu officer dan sales dimana masing-masing terbagi menjadi
beberapa bagian yang saling berkaitan. Divisi sales atau dalam MetLife Sejahtera lebih dikenal
dengan Divisi Agency, merupakan ujung tombak dalam memperoleh pelanggan asuransi sehingga
ditangan mereka keuntungan perusahaan dapat diperoleh dan sekaligus mempertahankan keeksisan
perusahaan MetLife Sejahtera. Mengingat peran yang sangat penting tersebut, perusahaan dituntut
untuk terus dapat meningkatkan kualitas karyawan khususnya Divisi Agency yang pada akhirnya
akan membuat perusahaan memperoleh keuntungan. Dengan mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi tingkat kepuasan kerja karyawan maka perusahaan akan lebih mudah pada saat
membuat program-program untuk meningkatkan kinerja karyawan.
Penelitian ini dilakukan pada PT. MetLife Sejahtera Jakarta. Dalam penelitian ini,
dilakukan identifikasi varibel-variabel yang mempengaruhi kepuasan kerja pegawai. Pengumpulan
data primer dilakukan dengan menyebarkan kuisioner kepada responden. Penyebaran dilakukan
dengan cara random dengan menyebarkan kuesioner kepada 85 karyawan.
Pengukuran kepuasan kerja pegawai dilakukan dengan menggunakan Employee
Satisfaction Index (ESI). Untuk mengetahui kesenjangan antara tingkat kepentingan dan kepuasan
pegawai terhadap suatu variabel digunakan Analisis Gap. Sedangkan untuk menentukan variabel
kepuasan kerja yang harus mendapatkan prioritas perbaikan digunakan Analisis Peta Kuadran dan
untuk menentukan urutan prioritas perbaikan digunakan Employee Priority Index (EPI).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan pegawai merasa puas terhadap
aspek-aspek kerja perusahaan dengan indeks kepuasan kerja pegawai PT. MetLife Sejahtera Jakarta
yaitu sebesar 79,8861 %. Kepuasan tertinggi terjadi pada jabatan Marketing Associate (MA)
dengan rata-rata indeks kepuasan (ESI) sebesar 80.5195 %, berdasarkan hal tersebut menunjukkan
bahwa jabatan MA ini lebih bagus dibandingkan jabatan lainnya sehingga dapat dijadikan contoh
untuk perbaikan. Namun, dilihat dari nilai rata-rata gap yang secara keseluruhan masih negatif,
berarti masih terdapat variabel dimensi kerja yang harus diperbaiki untuk dapat memenuhi harapan
pegawai.