Perkembangan jasa telekomunikasi semakin pesat dari hari ke hari diiringi dengan
peningkatan kebutuhan masyarakat yang semakin bervariasi. Kunci utama untuk meningkatkan
daya serap konsumen terhadap suatu jasa telekomunikasi yaitu dengan adanya value added dari
tiap layanan tersebut. Salah satu cara untuk mempertahankan pelanggan PSTN, Telkom
melakukan inovasi pengembangan produk baru telekomunikasi dengan menghasilkan beberapa
value added pada operator fixed phone sesuai dengan karakteristik pasar di Indonesia. Layanan
Tele Home Security merupakan merupakan suatu layanan baru dalam bisnis infocom TELKOM,
dimana produk perangkat Home Security dipasaran saat ini tidak bisa dikatakan identik dengan
layanan Tele Home Security, karena layanan Tele Home security ini menawarkan layanan total
solution tidak hanya sekedar menawarkan perangkat. Pada awalnya ide dasar layanan ini adalah
untuk memudahkan pelanggan TELKOM dalam memantau situasi rumah dan kantor dengan
mudah pada saat mengadakan perjalanan jauh ke luar kota atau mudik lebaran, natalan dan tahun
baru. Dengan adanya Layanan Tele Home Security ini diharapkan dapat memperkuat daya saing
TELKOM sendiri.
Dalam usahanya meluncurkan layanan Tele Home security ini, Telkom tentunya
membutuhkan suatu perencanaan strategi pemasaran yang tepat agar dapat meraih market share
dengan persentasi yang cukup tinggi. Dengan melihat produk – produk Home security di pasaran
yang sebagian besar menawarkan fitur-fitur teknologi baru yang selalu berkembang ini
menunjukan bahwa peluang perkembangan pangsa pasar ke depan untuk implementasi layanan
Tele Home security terbuka lebar.
Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan segmentasi pasar, target pasar, posisi pasar,
serta menentukan strategi pemasaran yang sesuai dengan layanan Tele Home Security dan
keinginan pelanggan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dimana pengumpulan data
dilakukan dengan menyebarkan kuisioner kepada pelanggan PSTN PT Telkom di Bandung,
menggunakan teknik
mengetahui kuantitas masing-masing variabel yang dibutuhkan dan tabulasi silang untuk
mengetahui hubungan antar variabel-variabel yang diuji. Basis segmen yang digunakan yaitu
berdasarkan kelompok residensial dan bisnis yang masing – masing memiliki variabel segmen
yang berbeda. Untuk kelompok residensial dibagi menjadi 2 segmen yaitu kelas A dan kelas B
(berdasarkan golongan ekonomi), sedangkan kelompok bisnis dibagi menjadi 3 segmen yaitu
segmen finance & perbankan, segmen trading & services dan segmen trade & industrial park.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa terdapat empat
prinsip dasar Marketing in Venus yang sesuai dengan layanan dan keinginan pelanggan, yaitu
prinsip pricing ,prinsip promotion, prinsip brand dan prinsip selling.