Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan untuk berinvestasi yang menjanjikan
keuntungan relatif tinggi. Hal ini ditunjukkan dalam dua tahun terakhir ini fluktuasi indeks harga
saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta (BEJ) mengalami trend perubahan yang meningkat
tinggi. Puncaknya terjadi pada akhir tahun 2004, indeks mampu menembus angka 1000. Tetapi
dibalik keuntungan tersebut terkandung resiko yang seringkali tidak diduga dan diharapkan.
Investor tidak bisa memastikan hasil yang didapatkannya karena adanya perubahan terus-menerus
yang terjadi tiap tahun, bulan, hari, jam, bahkan detik. Karena adanya kondisi yang tidak pasti ini,
investor akan menghadapi resiko untuk mengalami kerugian. Oleh sebab itu guna mengurangi
resiko dalam berinvestasi di bursa saham, investor membentuk portofolio investasi yang sesuai
dengan pertimbangan nilai intrinsik suatu saham tertentu. Pembentukan portofolio investasi
tersebut berdasarkan perhitungan tingkat pendapatan-resiko, dan analisis laporan keuangan emiten.
Sebagai alat bantu pengambilan keputusan yang diambil oleh investor, maka dilakukan
perancangan aplikasi penentuan nilai intrinsik suatu saham untuk pembentukan portofolio investasi
saham. Aplikasi tersebut merupakan suatu bentuk sistem informasi yang berbasis komputer dengan
memanfaatkan data-data yang berasal dari laporan keuangan serta parameter-parameter dalam
model penentuan nilai intrinsik suatu saham yang bersifat dapat berubah-ubah, hal ini untuk
mengakomodasi berbagai perubahan yang mungkin terjadi dan berpengaruh pada pembentukan
portofolio investasi.
Tugas akhir ini mengambil kriteria saham yang telah ditetapkan dalam batasan masalah,
yaitu : PT. Gudang Garam (GGRM), PT. Hanjaya Mandala Sampoerna (HMSP), Pt. Indosat
(ISAT), PT. Matahari Putar Prima (MPPA), PT. Ramayana Lestari Sentosa (RALS), PT. Telkom
(TLKM). Keenam perusahaan tersebut sebagai contoh dalam analisis fundamental untuk aplikasi
yang dibuat. Analisis yang dilakukan meliputi analisis keuntungan-resiko saham, rasio-raio
keuangan, dan nilai intrinsik saham yang kemudian digunakan dalam pembentukan proporsi
portofolio investasi saham.
-