Permasalahan ekonomi merupakan permasalahan yang sangat penting dalam pertumbuhan kemakmuran sebuah negara. Hal ini bisa dibuktikan dalam sejarah masa lalu ketika negeri ini dilanda krisis moneter pada tahun 1997-1998 yang mengakibatkan banyak perusahaan gulung tikar, tingkat pengangguran meningkat dan adanya isu perpecahan integritas bangsa. Salah satu perusahaan yang terkena imbas krisis moneter pada tahun 1997-1998 adalah CV. Putra Mandiri. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1995 dengan tujuan awal bermitra dengan TNI Angkatan Laut (TNI AL) untuk perbaikan kapal dan serta mensupply kebutuhan sarana maritim. Namun ketika badai krisis moneter melanda negeri ini, perusahaan tersebut terpaksa harus ditutup. Sembilan tahun kemudian, tepatnya pada tahun 2007, muncul gagasan untuk membangkitkan kembali perusahaan tersebut. CV. Putra Mandiri melihat adanya kemungkinan-kemungkinan prospek yang menguntungkan untuk mengoperasikan perusahaan kembali setelah memiliki keyakinan kondisi perekonomian makro Negara Indonesia telah kembali stabil. Untuk menghindari kesalahan dalam pengambilan keputusan investasi, diperlukan adanya studi kelayakan bisnis sebagai masukan sebelum diambil keputusan untuk menerima atau menolak investasi tersebut demi menghindari adanya investasi yang tidak layak. Untuk itu, dalam penelitian ini penulis melakukan studi kelayakan untuk menganalisa apakah investasi yang akan dilakukan oleh CV. Puta Mandiri untuk pembangunan kembali usahanya layak untuk dijalankan atau tidak.
Langkah pertama dalam satudi kelayakan ini adalah dengan menganalisa kondisi pasar perbaikan kapal dengan menggunakan data arus lalulintas kapal di Pelabuhan Tanjung Perak. Selanjutnya dilakukan analisa terhadap aspek teknis dari CV. Putra Mandiri ship repair, seperti kapasitas layanan perbaikan, peralatan yang dibutuhkan, lokasi perusahaan, proses produksi dan elemen-elemen biaya yang dibutuhkan dalam mengoperasikan kembali perusahaan ini. Selanjutnya dilakukan perhitungan finansial untuk melakukan penilaian kelayakan usaha dari aspek finansial dari CV. Putra Mandiri. Kriteria kelayakan berupa perhitungan Net Present Value (NPV), Internal Rate Return (IRR) dan Payback Period (PBP). Hasil dari ketiga kriteria kelayakan ini akan menjadi dasar utama dalam pengambilan keputusan bisnis apakah investasi ini layak atau tidak untuk dijalankan. Selain dari hasil kriteria kelayakan itu, dilakukan pula analisa sensitivitas untuk mengetahui variabel-variabel yang sensitif terhadap penilaian kelayakan investasi
Setelah dilakukan anlisa aspek pasar diketahui bahwa kebutuhan pasar akan perbaikan kapal sangat besar karena memiliki tingkat persaingan yang masih kecil jika dibanding dengan pasar, sehingga CV. Putra Mandiri percaya bahwa rencana pengoperasian kembali perusahaan akan memperoleh laba yang cukup besar. Dalam hal aspek teknis tidak ada kendala yang dapat menghambat pelaksaan pelayanan perbaikan kapal yang dilakukan CV. Putra Mandiri. Sedangkan dari hasil perhitungan keuangan didapatkan hasil kriteria kelayakan dengan hasil nilai NPV-nya sebesar Rp 364,004,660,- (NPV >0) , IRR 43.99% (lebih besar dari nilai MARR sebesar 20%) dan PBP selama 3.16 tahun. Hasil pengujian sensitivitas menunjukkan bahwa investasi tersebut sensitif terhadap perubahan dari pendapatan, dan variabel biaya tenaga kerja sedangkan variabel biaya investasi merupakan variabel yang tidak sensitif terhadap kriteria penilaian investasi. Dari hasil perhitungan finansial dapat disimpulkan bahwa investasi untuk unit pupuk hayati layak untuk dijalankan.
Kata kunci: Kelayakan, investasi, ship repair, sensitivitas and resiko