PT Bersama Parahiyangan merupakan salah satu industri manufaktur menengah yang
memproduksi berbagai macam kompor minyak, oven, pembuka botol, dan baki (penampang).
Konsumen perusahaan ini adalah toko-toko penjual peralatan rumah tangga dan konsumen
pengguna langsung. Pihak manajemen sering mengeluhkan masih banyaknya produk-produk
yang telah dikirim ke konsumen dikembalikan lagi karena tidak sesuai dengan mutu standard
yang diharapkan, selain itu timbulnya produk cacat atau gagal dalam setiap proses produksi
yang dilakukan juga menjadi masalah yang selalu dihadapi perusahaan. Bahkan pada bulan
September 2004 jumlah cacat yang terjadi lebih dari 20 %. Produk cacat merupakan
pemborosan karena dengan munculnya produk cacat berarti ada penggunaan sumber daya yang
tidak bernilai tambah. Oleh sebab itu PT Bersama Parahiyangan perlu melakukan suatu upaya
perbaikan dan pengendalian untuk meminimasi produk cacat dengan menemukan dan
mengendalikan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kualitas produknya.
Six Sigma merupakan sebuah metode peningkatan dan pengendalian kualitas yang
mengeliminasi cacat langsung ke akar penyebab masalah dan target Six Sigma adalah berusaha
mengurangi produk cacat hingga tidak ada lagi produk cacat (
dalam implementasi Six Sigma adalah