Indonesia yang merupakan negara tropis dengan banyaknya pulau merupakan salah satu negara produsen kelapa utama di dunia. Hal ini terjadi karena kelapa umumnya tumbuh di kawasan pantai. Akan tetapi nilai jual kelapa di Indonesia sendiri sangat rendah, hal ini disebabkan produk kelapa mendapat saingan dari produk kelapa sawit. Di sisi lain saat ini banyak sekali jumlah pengangguran yang terjadi di Indonesia. Hal diatas menjadikan peluang untuk membangun usaha semakin terbuka. Menjadi pertanyaan, usaha apakah yang dapat bertahan dalam keadaan ekonomi yang sedang terpuruk ini? Virgin coconut oil. Virgin coconut oil adalah minyak kelapa yang memiliki kadar air dan kadar asam lemak bebas yang rendah, berwarna bening, serta berbau harum. Selain itu, minyak ini tidak mengandung kolesterol dan asam laurat diubah menjadi monolaurin. Monolaurin merupakan suatu senyawa yang bersifat antivirus, antibakteri, dan antijamur. Monolaurin dapat merusak membran lipida (lapisan pembungkus virus) salah satunya virus HIV. Virgin coconut oil dapat menurunkan tumpukan lemak dalam tubuh, mengurangi pembentukan gumpalan-gumpalan darah, mengendalikan radikal bebas dalam sel, menurunkan kadar kolesterol darah dan lever, menambah cadangan antioksidan dalam sel, dan menurunkan resiko terjadinya penyakit jantung dan kanker. Oleh karena itu beberapa industri farmasi, kosmetika, dan susu formula menggunakan minyak ini sebagai bahan baku. Sudah cukup banyak pengusaha di Indonesia yang mulai menggeluti bisnis ini, akan tetapi sebagian besar dalam bentuk industri kecil. Dengan biaya produksi yang cukup tinggi dan volume virgin coconut oil yang dihasilkan sedikit, menjadikan harga jual virgin coconut oil melambung. Bila ada sebuah perusahaan yang dapat memproduksi virgin coconut oil dengan harga jual jauh di bawah harga pada umumnya, tentu akan menjadi sebuah keunggulan. Sebagian besar penduduk Indonesia masih banyak yang belum mengenal virgin coconut oil dan manfaatnya, hal ini menjadikan sebuah keuntungan bagi sebuah perusahaan yang melakukan promosi secara tepat. Dengan promosi secara tepat, akan sangat mudah membentuk image di masyarakat untuk sebuah merk virgin coconut oil yang dipromosikan.
Berdasarkan hal itu, dalam penelitian ini penulis mengkaji kelayakan dari rencana pembangunan Pabrik Virgin Coconut Oil di Pulau Sebesi, Lampung, yang produknya akan dipasarkan di Pulau Jawa. Dalam memperhitungkan aspek pasar, digunakan data penduduk Indonesia yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik. Penduduk dengan penghasilan diatas Rp 3.500.000,00 dikategorikan sebagai pasar potensial. Pasar sasaran sebesar 10% dari pasar potensial, dan pertumbuhan demand sebesar 1,59% setiap tahun berdasarkan rata-rata pertumbuhan jumlah penduduk di Pulau Jawa. Kemudian untuk hasil perhitungan menurut parameter penilaian investasi dengan MARR 20%, diperoleh NPV sebesar Rp 3.715.376.229,00. IRR sebesar 40%, dan PBP selama 3,30 tahun. Penambahan resiko sebesar 10 % pun, masih menunjukan bahwa bisnis ini masih tetap layak untuk direalisasikan.
Sehingga berdasarkan hasil perhitungan parameter penilaian investasi dan resiko maka dapat disimpulkan bahwa investasi ini layak untuk direalisasikan. Virgin coconut oil, pasar, kelayakan, keuangan. i