PT Pos Indonesia merupakan salah satu badan usaha terbesar dan tertua di Indonesia
dalam bidang pos. Dalam usahanya PT Pos Indonesia memiliki tiga pilar bisnis yaitu :
komunikasi, logistik, dan keuangan. Seiring berjalannya waktu PT Pos Indonesia menyadari
akan kondisi dimana PT Pos Indonesia memiliki banyak pesaing yang memberi layanan yang
sama kepada customer dan tak jarang banyak pelanggan PT Pos Indonesia yang berpindah
haluan kepada para pesaing PT Pos Indonesia. Oleh karena itu untuk mengatasi persaingan, PT
Pos Indonesia berusaha untuk memberi output yang lebih baik kepada customer, dan hal ini
dapat dicapai dengan melakukan perbaikan proses bisnis pada produk yang ada dalam PT Pos
Indonesia. Unit Bisnis Keuangan merupakan salah satu unit bisnis dalam PT Pos Indonesia
yang memiliki tingkat substitusi yang tinggi yang berakibat munculnya banyak pesaing, dan
yang terbanyak adalah dari pihak perbankan. Hal ini mengakibatkan Unit Bisnis Keuangan
hanya mampu memberikan kontribusi pendapatan kepada PT Pos Indonesia sekitar 14-17%
dari total pendapatan PT Pos Indonesia. Hal tersebut mendorong Unit Bisnis Keuangan untuk
memperbaiki layanannya sehingga mampu memberi output yang lebih baik kepada customer.
Dalam penelitian ini dapat didiagnosa bahwa salah satu penyebab terjadinya hal
tersebut di atas adalah tingkat efisiensi yang rendah dalam pelaksanaan proses bisnisnya. Hal
ini dikarenakan oleh banyak terdapat aktivitas manual dalam operasional, kompleksitas proses,
tingkat birokrasi dan duplikasi proses tinggi. Sehingga melalui Bussiness Process Improvement
diharapkan mampu untuk memberikan perbaikan yang signifikan dalam proses bisnis pada Unit
Bisnis Keuangan. Adapun penelitian yang dilakukan untuk memperoleh perbaikan proses bisnis
adalah melalui analisis aktivitas, streamlining tools dan integrasi proses bisnis.
Hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut di atas adalah terciptanya suatu proses
bisnis usulan yang mengintegrasikan proses layanan dari produk yang berbeda pada Unit Bisnis
Keuangan. Dalam proses bisnis usulan ini diperoleh suatu proses yang lebih sederhana dan
lebih efisien. Dari 9 core proses mampu disederhanakan menjadi 2 core proses, 117 sub proses
menjadi 38, tingkat efisiensi dari 71,35% menjadi 82,35%, dan dari 48 formulir/dokumen
menjadi 17 formulir/dokumen. Dimana dalam penelitian ini juga dilakukan perancangan
formulir baru.
Lebih lanjut untuk mewujudkan perbaikan ini dan pengintegrasian proses layanan,
maka perlu dilakukan pengembangan untuk penelitian selanjutnya yakni pembuatan sistemnya
sendiri yang membantu untuk mewujudkan pengintegrasian layanan pada Unit Bisnis
Keuangan. -