Futsal merupakan sepakbola dalam ruangan yang diamainkan beregu oleh 5 orang
pemain (termasuk penjaga gawang) dan membutuhkan kekompakan dan kerja sama tim yang
bagus. Futsal masuk ke Indonesia baru pada awal tahun 2002 lalu. Tepatnya pada Oktober 2002
ketika Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah kejuaraan futsal tingkat ASEAN. Saat ini Futsal
sudah mulai menjadi hobi bagi sebagian kalangan di Indonesia, hal ini bisa dibuktikan dengan
bermunculannya tempat bermain futsal di setiap kota. Namun olah raga ini membutuhkan
penyedia layanan untuk penyewaan bermain futsal yang jumlahnya masih sedikit dibandingkan
dengan penggemarnya yang semakin banyak. Di kota Jambi baru terdapat 2 tempat bermain
futsal. Keadaan ini merupakan peluang bisnis yang bagus dan oleh karena itu akan didirikan
sebuah usaha yang bergerak di bidang penyewaan tempat bermain futsal yang bernama 9
Futsal. Sehingga diperlukan adanya suatu studi kelayakan untuk mengetahui apakah bisnis ini
layak untuk dijalankan jika dilihat dari aspek pasar, aspek teknis dan aspek keuangannya.
Studi kelayakan bisnis ini dilakukan pertama kali untuk mencari pasar potensial, pasar
tersedia dan pasar sasaran dengan menggunakan alat bantu berupa kuesioner. Selanjutnya data
mengenai pasar sasaran tersebut digunakan untuk dasar dari pengolahan data aspek teknis yaitu
berupa kapasitas layanan, spesifikasi perangkat dan biaya-biaya investasi yang diperlukan.
Hasil dari aspek pasar dan teknis menjadi inputan dalam melakukan pengolahan data finansial,
dimana dari kedua aspek tersebut didapat data mengenai pendapatan dan biaya yang akan
dijadikan dasar dalam menentukan kriteria kelayakan investasi yaitu nilai IRR (Internal rate of
Return), NPV (Net Present Value) dan PBP (Payback Period). Selain itu perlu diperhitungkan
juga mengenai tingkat sensitivitas dan resiko dari investasi ini.
Dari hasil pengolahan data finansial dengan tingkat MARR sebesar 20% didapatkan
nilai NPV sebesar Rp 122.166.658, IRR sebesar 30% dan PBP selama 3,66 tahun. Dan dari
hasil analisis sensitivitas pada perubahan demand, tarif, biaya tetap dan biaya operasional
menunjukkan bahwa perubahan demand dan tarif mempunyai tingkat sensitivitas yang paling
tinggi, sebab apabila demand dan tarif diturunkan sampai dengan 18 % maka investasi menjadi
tidak layak. Kemudian dengan tingkat resiko sebesar 5% menunjukkan bahwa investasi ini
masih tetap layak untuk dijalankan. Jadi dari hasil kriteria kelayakan secara finansial, dan dari
hasil perhitungan sensitivitas dan resiko dapat disimpulkan bahwa bisnis ini layak untuk
dijalankan. Futsal, Pasar, Finansial, Kelayakan