Ketidakstabilan kondisi ekonomi mengharuskan perbankan termasuk BRI untuk menjaga kualitas aktiva produktifnya, dan menjaga tingkat efisiensi biaya. Selain itu dengan mempertimbangkan munculnya persaingan antar bank – bank yang semakin ketat; yang diperlihatkan dengan masuknya bank asing dengan tingkat keleluasaan yang semakin tinggi sejalan dengan prinsip pasar bebas, serta bank nasional diluar BRI yang mulai menggebrak sektor UMKM; memaksa BRI untuk membuat strategi baru dalam mempertahankan posisi bersaingnya. Strategi baru untuk menjawab semua tantangan tersebut adalah dengan mempersiapkan diri untuk memasuki tahap product development dengan tetap menjaga tingkat efisiensi biaya.
Tabungan Simpedes dan Simaskot merupakan tabungan yang memiliki prosentase terbesar sedangkan life cycle produk sudah cukup lama eksistensinya sehingga dikawatirkan akan obsolete. Untuk mengatasi hal ini, perusahaan mengarahkan product developmentnya pada kedua tabungan diatas. Untuk menindaklanjuti rencana diatas BRI melakukan program peleburan tabungan Simaskot kedalam Simpedes seraya melakukan perbaikan atribut pada Simpedes baru.
Sebelum dilakukan proses peleburan tabungan sesuai rencana perusahaan, perusahaan perlu melakukan kajian awal terhadap kesediaan nasabah untuk dipindahkan tabungannya dan berusaha mencari penyebab ketidakbersediaan nasabah jika dari hasil penelitian didapatkan nasabah yang tidak menyetujui program ini. Begitu pentingnya peran nasabah dalam keberhasilan proses peleburan tabungan ini sehingga proses ini dapat dianggap gagal pelaksanaannya jika terdapat banyak nasabah yang tidak setuju dengan program ini. Dari identifikasi terhadap pasar tersebut akan didapatkan tingkat kepuasan pasar dan persepsi pasar terhadap atribut tabungan eksisting serta preferensi pasar akan suatu atribut tabungan. Dimana hasil dari analisa pasar tersebut akan dimanfaatkan untuk melakukan perbaikan terhadap atribut tabungan Simpedes baru. Akan tetapi dalam hal ini juga perlu dipertimbangkan kemampuan perusahaan; berupa kemampuan dalam hal teknis operasional dan finansial perusahaan; serta kesesuaian dengan strategi perusahaan yang dinyatakan dalam analisa SWOT.
Dari hasil pengolahan data didapatkan bahwa 12.3% responden menyatakan tidak setuju untuk dipindahkan ke rekening tabungan Simpedes. Akan tetapi jika dilakukan perbaikan terhadap atribut tabungan Simpedes baru terdapat 2.4% nasabah yang tidak menyetujui proses peleburan tabungan. Jumlah ini dianggap sangat kecil dan perusahaan merasa dapat mengatasinya melalui perbaikan atribut sesuai dengan keinginan nasabah. Sedangkan nilai NPV untuk peleburan tabungan dengan perbaikan atribut adalah Rp.301.689.283.439 dan untuk NPV tanpa perbaikan atribut adalah Rp. 251.604.283.439. Untuk PBB dengan atau tanpa proses peleburan tabungan adalah sama yaitu: 2.27 tahun. Dari analisa profit ditunjukkan bahwa profit tertinggi perusahaan didapatkan jika perusahaan melakukan product development pada proses peleburan tabungan ini. Sedangkan dari hasil analisa SWOT ditunjukkan bahwa strategi yang tepat untuk mensukseskan program peleburan tabungan ini adalah dengan mempertahankan efisiensi biaya, meningkatkan kualitas tabungan, dan melakukan investasi pengembangan teknologi.
Pada kondisi ini dapat dikatakan proses peleburan jasa tabungan Simaskot kedalam tabungan Simpedes dikatakan layak berdasarkan aspek pasar, aspek teknis operasional, dan aspek finansial. Proses peleburan tabungan juga dianggap sejalan dengan kebijakan perusahaan, sehingga proses ini juga dianggap layak dari sisi strategi perusahaan.