Pertumbuhan pemakai jilbab remaja di Bandung semakin pesat dari tahun ke tahun.
Keadaan ini membuka peluang bisnis baru, yakni pakaian remaja berjilbab yang casual. Toko
Polite berdiri sejak tahun 2005. Setelah Toko Polite berdiri selama 2 tahun, Toko ini
mengalami penurunan penjualan di tahun kedua. Melalui tahapan wawancara kepada beberapa
pelanggan yang telah jarang berkunjung ke toko Polite, maka ditarik kesimpulan bahwa perlu
adanya pengelolaan produk dan layanan Toko Polite yang lebih baik agar penjualan meningkat
kembali.
QFD (Quality Function Deployment) yang didefinisikan sebagai metodologi dalam
proses perancangan dan pengembangan produk atau layanan yang mampu mengintegrasikan
‘suara-suara konsumen’ ke dalam proses perancangannya diharapkan dapat menjadi tool untuk
mengembangkan Toko Polite agar mampu memberikan produk dan layanan berkualitas yang
sesuai dengan kebutuhan serta keinginan para pelanggannya. Dalam penelitian ini, pengolahan
data hanya dilakukan sampai iterasi 2.
Untuk mendapatkan data primer, dilakukan wawancara kepada pelanggan Toko Polite.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan maka didapat 16 atribut kebutuhan yang selanjutnya
akan dikelompokkan dengan menggunakan tree diagram. Penilaian yang dilakukan terhadap
data primer adalah tingkat kepentingan dan tingkat kepuasan. Perhitungannya dilakukan dengan
menggunakan metode Weight Average Performance (WAP). Data sekunder diperoleh dari
Toko Polite, Toko pesaing, literatur serta internet.
Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa terdapat 25 karakteristik teknis dan 25
critical part yang dapat memenuhi ke-16 atribut kebutuhan pelanggan tersebut. Lima atribut
kebutuhan yang memiliki nilai raw weight tertinggi adalah produk yang ditawarkan beraneka
ragam (nilai raw weight : 10,02), Toko berusaha mengetahui keinginan pelanggan (nilai raw
weight : 7,62), Pakaian yang dijual nyaman dipakai (nilai raw weight : 7,48), Harga pakaian
terjangkau (nilai raw weight : 7.17), dan Fasilitas interior ditata dengan menarik (nilai raw
weight : 7,11). Atribut yang memiliki nilai raw weight tertinggi berarti menjadi prioritas untuk
ditingkatkan performansinya. Lima karakteristik teknis yang memiliki nilai kontribusi tertinggi
adalah Kain yang digunakan (nilai kontribusi : 2,54), Jenis desain interior (nilai kontribusi :
1,48), Jumlah kaos per warna (nilai kontribusi : 1,42), Bentuk pola kaos (nilai kontribusi :
1,39), dan desain sablon (nilai kontribusi : 1,33). Sedangkan lima critical part yang memiliki
nilai kontribusi tertinggi adalah karakteristik desain pakaian (nilai kontribusi : 2.01), Harga
yang ditawarkan (nilai kontribusi : 1,93), Luas area pakaian (nilai kontribusi : 1,45), jumlah
pendingin ruangan (nilai kontribusi : 1,39), dan intensitas kontak secara personal (nilai
kontribusi : 1,23).
Hasil dari penelitian ini akan dijadikan sebagai rekomendasi bagi Toko Polite untuk
dapat melakukan pengembangan kualitas terhadap produk dan layanannya sehingga Toko
Polite dapat mempertahankan jumlah pelanggan yang ada dan menarik calon pelanggan baru. Tidak Ada