Persaingan yang ketat dalam bisnis pelumas menuntut para pengelolanya melakukan perbaikan dalam aktifitas bisnisnya. Pengkajian ulang untuk
Dalam proses mendesain ulang supply chain, dilakukan simulasi proses bisnis eksisting untuk mengidentifikasi dan melakukan penilaian secara komprehensif dan terpadu terhadap bagian-bagian proses atau aktifitas yang memberi atau tidak memberi nilai tambah bagi perusahaan. Hasil simulasi menunjukkan masih terdapat bottleneck pada beberapa proses bisnis yaitu pembebasan import, penerimaan dan penimbunan material, penyerahan ke bagian produksi dan penerimaan produk jadi. Analisis
Melalui metode
continuous improvement tidak bisa dihindari lagi dalam menghadapi persaingan tersebut, terutama dalam proses-proses penciptaan nilai. Perlu ada evaluasi proses yang mempertimbangkan prinsip rantai penyediaan, sumber daya, organisasi, dan kebutuhan para stakeholder. Rantai penyediaan material dan produk jadi di UPPJ PT Pertamina masih mengalami kendala baik itu aliran informasi maupun produk atau material. Selain itu, desain supply chain yang ada sudah tidak sesuai lagi dengan kondisi dilapangan. Maka desain ulang supply chain menjadi satu hal yang harus segera dilakukan dalam rangka continuous improvement karena dari sinilah proses penciptaan nilai dimulai. value chain dilakukan dari hasil simulasi tersebut untuk mengidentifikasi perbaikan proses bisnis sampai mencapai zero bottleneck. Business Process Impovement dalam hal ini simulasi proses bisnis dan pendekatan value chain dari Supply Chain Management, perbaikan desain supply chain management untuk menghadapi permasalahan diatas yaitu pertama, penerapan virtual integration. Hal ini diterapkan dalam rangka integrasi supply chain dengan menggunakan teknologi informasi mutakhir antara supplier, manufacture dan customer. Kedua, optimalisasi proses unit. Ini merupakan awal dari sebuah keintegrasian. Ada dua proses optimalisasi yang harus dilakukan secara berurutan dan simultan, yaitu Unit Process Optimalization dan Cross organizational process Change yang merupakan cara untuk mencapai integrasi dengan men-sharing-kan inventory-nya dengan bagian lain. Ketiga, menentukan standar waktu bagi anggota supply chain. Ini akan menjadi tolak ukur kinerja dari setiap unit sehingga dapat melakukan evaluasi terhadap seluruh aktivitas yang dilakukan dalam rantai penyediaan material dan produk jadi. Keempat, melakukan outsourcing dalam bidang kepabeanan dan administratif. Melalui outsourcing ini perusahaan dapat tetap fokus pada kemampuan spesifik, skill dan pengetahuan yang menjadi keunggulan dimata konsumen.
continuous improvement, proses penciptaan nilai, rantai penyediaan/supply chain, value chain, Business Process Impovement.