Gedung asrama Sekolah Tinggi Teknologi Telkom (STT Telkom) merupakan salah satu
sarana yang penting bagi mahasiswa. Saat ini gedung asrama direnovasi menjadi gedung
administrasi departemen. Oleh karena itu, STT Telkom membangun gedung asrama baru.
Berdasarkan tender yang diadakan oleh pihak STT Telkom sebagai owner proyek, maka
diputuskan PT. Widya Satria sebagai kontraktor pelaksana pembangunan. Dalam kontrak yang
telah disepakati, proyek pembangunan gedung asrama tersebut bernilai 8,750 Milyar dengan
jangka waktu pelaksanaan selama 210 hari kalender. Dalam pelaksanaan proyek sering terjadi
penyimpangan-penyimpangan dari rencana kerja sehingga menyebabkan target proyek tidak
tercapai. Oleh karena itu diperlukan pengendalian proyek supaya dapat berjalan sesuai dengan
perencanaan yang telah dibuat. Dalam penelitian Tugas Akhir ini penulis membuat suatu
rancangan sistem pengendalian proyek.
Salah satu metoda yang dapat digunakan untuk mengendalikan proyek, yaitu metode
Konsep Nilai Hasil (Earned Value Concept).Metode ini membandingkan antara anggaran proyek
(BCWS), nilai hasil pekerjaan berdasarkan anggaran (BCWP), dan aktual pengeluaran proyek
(ACWP). Maka akan diperoleh variansi biaya (CV) dan variansi jadwal (SV) serta performansi
biaya (CPI) dan performansi jadwal (SPI). Variansi proyek keseluruhan juga dapat ditunjukkan
dengan menggambarkan kurva-S BCWS, BCWP, dan ACWP. Kemudian dari hasil perhitungan
dan berdasarkan kurva-S dapat dianalisis yang akan memberikan gambaran kinerja proyek, yaitu
mengenai pencapaian jadwal dan anggarannya. Berdasarkan kinerja saat pelaporan dapat
diperkirakan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek (EAC dan ETC).
Berdasarkan hasil pengolahan data, pada saat pelaporan (minggu ke-26) didapatkan nilai
CV positif sebesar Rp. 163.863.779,91 , nilai CPI lebih dari satu yaitu 3,13 , nilai SV negatif
sebesar (Rp. 52.002.085,35) , dan SPI kurang dari satu yaitu 0,82. Peramalan biaya anggaran
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan tersisa proyek (ETC) sebesar Rp.
317.720.963,00 dan total anggaran sampai proyek selesai (EAC) sebesar Rp. 5.868.950.252,00.
Dari perhitungan nilai-nilai di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pada saat pelaporan
(saat minggu ke-26) pengeluaran proyek lebih kecil dari anggaran, tetapi jadwal pelaksanaan
proyek lebih lama atau terlambat dari jadwal rencana. Tetapi kondisi proyek secara keseluruhan
proyek menunjukkan bahwa proyek berjalan lebih cepat dari jadwal dan pengeluaran proyek
akumulatif lebih mahal dari anggaran. Setelah diramalkan biaya yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan proyek, disimpulkan bahwa biayanya tidak akan melebihi anggaran proyek.
Pengendalian proyek, BCWS, BCWP, ACWP, Analisis variansi, Analisis