PT. Dystar Colour Indonesia sebagai salah satu perusahaan yang memproduksi zat warna
untuk bahan tekstil, dalam rangka memberikan garansi yang layak bagi pelanggannya, harus
memperhatikan kualitas dari produk yang dibuat. Kualitas produk sintesa PT. Dystar Colour
Indonesia yang belum mencapai target yang sudah ditetapkan perusahaan dapat mengakibatkan
kerugian besar pada perusahaan. Vessel synthesis sejumlah 9 buah adalah alat untuk memproduksi
produk sintesa. Perlu adanya manajemen perawatan untuk menentukan kebijakan perawatan yang
efektif terhadap vessel synthesis yang berfungsi memproduksi produk sintesa adalah salah satu cara
untuk meningkatkan kualitas dan pada akhirnya untuk mengendalikan kualitas dari produk sintesa
tersebut.
Dalam proses meningkatkan kualitas produk sintesa dengan membuat kebijakan perawatan
yang efektif terhadap vessel synthesis, dilakukan analisis secara kuantitatif dan kualitatif. Analisis
kuantitatif dilakukan untuk menentukan interval waktu perawatan pencegahan. Analisis kuantitatif
hanya dilakukan pada komponen kritis vessel synthesis yang penentuannya dilakukan dengan bantuan
diagram pareto. Analisis kualitatif dilakukan dengan metode Reliability Centered Maintenance
(RCM) untuk menentukan maintenance task yang cocok untuk komponen sesuai dengan
karakteristik reliability-nya. Tahapan dalam metode RCM yaitu pemilihan sistem dan pengumpulan
informasi, deskripsi sistem, fungsi dan kegagalan fungsional, failure mode and effect analysis, logic
tree analysis, dan task selection.
Hasil yang diperoleh dari analisis kuantitatif adalah interval waktu perawatan pencegahan
pada komponen kritis, yaitu 4 hari untuk pHmeter, 2 bulan untuk thermometer, 25 hari untuk motor
drive stirrer dan agitator, 9 hari untuk level indicator, 12 hari untuk wilden pump, dan 15 hari untuk
outlet/bottom valve. Pada analisis kualitatif dengan metode RCM, ditentukan kebijakan perawatan
terhadap komponen-komponen vessel synthesis. Kebijakan preventive maintenance itu adalah 6 time
directed, 6 condition directed, 5 failure finding, dan 10 run to failure.
Dari hasil pengolahan data, diperoleh kebijakan perawatan yang efektif untuk diterapkan oleh
masing-masing komponen pada vessel synthesis. Kebijakan perawatan pencegahan yang dilakukan
dapat memungkinkan untuk meningkatkan reliability dari komponen dan performa mesin selalu
terjaga. Dengan pengendalian performa vessel synthesis, diharapkan peningkatan kualitas pada
produk sintesa dapat tercapai. manajemen perawatan, kehandalan, interval waktu perawatan, Reliability Centered