WWT II merupakan salah satu seksi di PT IKPP Serang Mill yang pengelolaan limbah sisa
proses produksi dari 5 PM yang dimilikinya. Kebijakan maintenance yang ditetapkan oleh manajemen
PT. IKPP Serang Mill adalah kebijakan preventive maintenance dan kebijakan corrective
maintenance. Sampai saat ini kebijakan maintenance yang dilakukan di WWT II hanya kebijakan
dengan metode corrective maintenance. Kondisi seperti ini mengakibatkan tingkat keandalan
(reliability) yang tidak optimal. Tingkat keandalan (reliability) yang diinginkan oleh pihak
manajemen PT IKPP Serang Mill (seksi WWT II) adalah sebesar 90%, sedangkan tingkat keandalan
(reliability) eksisting komponen kritis mesin saat ini berkisar antara 36% sampai 50%. Pihak
manajemen WWT II dan operator maintenance di WWT II saat ini memerlukan suatu acuan dalam
menentukan interval maintenance pencegahan sebagai suatu tindakan dalam pelaksanaaan metode
preventive maintenance. Interval maintenance pencegahan yang diperlukan untuk dijadikan acuan di
WWT II saat ini adalah interval maintenance pencegahan untuk komponen kritis mesin yang ada di
WWT II.
Penentuan interval maintenance pencegahan sebagai suatu tindakan dalam pelaksanaaan
metode preventive maintenance. Tahapan penentuan dimulai dari pengumpulan data waktu kerusakan
komponen mesin. Data direkap, kemudian ditentukan komponen yang merupakan komponen kritis
pada lokasi kerusakan terpilih. Data diolah dengan melakukan plotting data waktu antar kerusakan,
untuk mengetahui parameter dari distribusi waktu antar kerusakan yang akan diuji. Uji Kolmogorov
Smirnov dilakukan dalam penentuan distribusi yang paling mewakili. Setelah itu dapat ditentukan
rata-rata waktu antar kerusakan komponen kritis, fungsi laju kerusakan, fungsi keandalan, dan fungsi
kepadatan probabilitas komponen kritis mesin. Selanjutnya dilakukan perhitungan interval waktu
maintenance pencegahan dan akan ditentukan interval waktu maintenance pencegahan optimal
dengan menggunakan asumsi ongkos maintenance.
Waktu antar kerusakan komponen kritis Gland Packing, Shaft Sleeve, dan Hydrolic
Tensioning berdistribusi eksponensial dan mempunyai laju kerusakan yang konstan. Sedangkan waktu
antar kerusakan komponen kritis Copling Disk berdistribusi weibull dan mempunyai laju kerusakan
yang semakin meningkat seiring dengan bertambahnya waktu operasi komponen.
Berdasarkan hasil pengolahan data, diperoleh kesimpulan bahwa interval waktu maintenance
pencegahan optimal komponen kritis mesin adalah seperti tabel di bawah ini : Interval waktu maintenance pencegahan, reliability, Kolmogorov-Smirnov.