Usulan Perilaku Karyawan Terhadap Implementasi entity level SOA seksi 404 di PT.Telkom Divisi Infrastruktur Telekomunikasi

Fitri JUniarti

Informasi Dasar

109 kali
112030112
658.501
Karya Ilmiah - Skripsi (S1) - Reference

PT. Telkom sebagai salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia merupakan perusahaan yang tercatat sebagai emiten di bursa lokal maupun luar negeri, yang memiliki komitmen untuk mengembangkan dan menerapkan kebijakan saerta praktek tata kelola perusahaan yang sesuai dengan standar pasar modal dunia. Salah satu standar tersebut adalah Sarbanes Oxley Act (SOA) 2002. Sebagai perusahaan yang tercatat di papan ADR, New York Stock Exchange, Telkom menjadi salah satu emiten sehingga Telkom menjadi terikat pada aturan main dan peraturan US Security and Exchange Commission yang telah mengadopsi SOA sebagai syarat untuk laporan keuangan.
Implementasi dari SOA dilakukan pada tiap divisi yang ada di PT.Telkom. Salah satunya divisi long distance yang belum lama ini mengalami perubahan struktur organisasi menjadi Divisi Infrastruktur Telekomunikasi. Perubahan struktur ini dimaksudkan untuk dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Perubahan ini juga merubah kondisi kerja yang ada di divisi. Dalam SOA, yang mengatur kondisi lingkungan untuk menciptakan pengendalian internal pada proses implementasi SOA menjadi lebih efektif disebut entity level. Entity level SOA merupakan suatu proses untuk mengetahui kinerja karyawan dalam melaksanakan implementasi SOA.
Proses implementasi SOA tersebut dapat berjalan dengan lancar apabila karyawan merasa nyaman dan puas akan proses kerja yang sesuai dengan keinginan karyawan. Kepuasan kerja para karyawan ini merupakan kunci utama yang harus diprioritaskan. Kepuasan karyawan ini dihasilkan dari perilaku dan tindakan karyawan dalam menyikapi proses yang ada pada implementasi entity level SOA.
Berdasarkan penilaian karyawan pada 5 komponen entity level SOA ini diperoleh hasil diantaranya lingkungan pengendalian mendapatkan kontribusi sebesar 90 %, penilaian resiko mendapatkan 92 %, aktivitas pengendalian sebesar 94%, informasi dan komunikasi sebesar 96%, dan pengawasan sebesar 92%. Jadi meskipun terjadinya perubahan struktur organisasi, komponen-komponen entity level SOA yang telah dijalankan, karyawan sudah cukup puas dengan proses baik dari segi perilaku maupun prosedur yang telah diterapkan dari entity level baik dari segi hubungan dengan manajemen maupun sesama rekan kerja dilihat dari jumlah persentase yang tinggi dari persepsi karyawan mengenai proses entity level SOA ini dimungkinkan dapat meningkatkan kinerja dan produktivitas karyawan dalam mengimplementasikan SOA sehingga pengendalian internal yang efektif dapat dilakukan dengan baik.
Namun, pada proses ini tidak berjalan dengan lancar pada kenyataannya, hal ini terbukti dari adanya laporan keuangan 2006 dari Telkom yang menyatakan bahwa pengendalian internal tidak efektif. Hal ini disebabkan adanya perilaku dari manajemen maupun karyawan yang menyimpang dari yang seharusnya sehingga menyebabkan adanya kelemahan-kelemahan material pada entity level SOA. Usulan perbaikan dari adanya perilaku yang menyimpang ini yaitu adanya koordinasi yang baik antara atasan dengan bawahan sehingga tidak menimbulkan adanya jarak pada hubungan atasan dengan karyawan, adanya perlakuan yang adil dari atasan kepada bawahan yang baru dengan yang lama, melibatkan karyawan dalam melakukan proses implementasi entity level SOA sehingga karyawan merasa dihargai.
SOA,perilaku, entity level

Subjek

Industri engineering
 

Katalog

Usulan Perilaku Karyawan Terhadap Implementasi entity level SOA seksi 404 di PT.Telkom Divisi Infrastruktur Telekomunikasi
 
 
Indonesia

Sirkulasi

Rp. 0
Rp. 0
Tidak

Pengarang

Fitri JUniarti
Perorangan
Budi Praptono, Agus Suprijanto
 

Penerbit

Universitas Telkom, S1 Teknik Industri
Bandung
2007

Koleksi

Kompetensi

 

Download / Flippingbook

 

Ulasan

Belum ada ulasan yang diberikan
anda harus sign-in untuk memberikan ulasan ke katalog ini