Fleksibilitas dan adaptabilitas merupakan dua hal penting yang sedang populer di
dalam dunia manufaktur pada saat ini. Dua hal ini terkait dengan kondisi permintaan dari
konsumen yang selalu bersifat fluktuatif. Begitu pula kondisi permintaan yang terjadi di PT
Samudra Montaz, yaitu perusahaan yang bergerak dalam bidang packaging (pengemasan)
bahan pangan beserta alat bantunya. Sebagai perusahaan yang mempunyai cakupan area
distribusi yang luas dengan jumlah pelanggan yang cukup banyak, PT Samudra Montaz sudah
tentu mendapatkan order yang selalu fluktuatif datang dari satu atau lebih konsumennya. Di
sinilah diperlukan suatu alat bantu yang bersifat fleksibel sesuai dengan kondisi permintaan dan
parameter – parameter proses produksi yang telah ditetapkan sebelumnya dalam menanggapi
permintaan yang fluktuatif. Fleksibel dalam kasus ini dilakukan secara mandiri oleh mesin
(autonomously) yang ada dengan peran operator yang minim. Melihat keadaan tersebut, dalam
penelitian ini penulis memutuskan untuk merancang suatu sistem yang bersifat fleksibel terkait
dengan proses pengemasan pada proses yang dilakukan oleh mesin produksi. Melalui sistem ini
mesin yang ada dapat berjalan secara autonomous dalam suatu proses produksi, tentunya
dengan parameter – parameter yang sudah ditentukan sebelumnya. Adapun judul dari penelitian
ini adalah “Perancangan Autonomous System Pada Proses Packaging sebagai Alat Bantu
Fleksibilitas Proses Produksi”.
Proses perancangan sistem ini dituliskan dalam bentuk kerangka pemecahan masalah.
Ada lima tahap dalam kerangka pemecahan masalah, yaitu tahap studi awal, tahap inisialisasi,
tahap kreatif, tahap pengujian dan analisis, dan tahap kesimpulan dan saran. Pada tahap studi
awal dilakukan perumusan masalah, pencapaian tujuan penelitian, dan pembatasan masalah.
Selanjutnya adalah tahap inisialisasi, pada tahap ini dilakukan pembelajaran terhadap materi
yang berkaitan dengan penelitian ini. Jenis pembelajaran materi dibagi menjadi dua macam,
yaitu studi literatur dan studi lapangan. Pada tahap berikutnya yaitu tahap kreatif, dilakukan
perancangan sistem sesuai dengan deskripsi pada tahap studi awal. Tahap ini terbagi atas tiga
langkah utama, yaitu perancangan skenario, perancangan sistem autonomous, dan perancangan
plant simulator. Sistem yang telah dibuat kemudian diuji dan dianalisis apakah sistem yang
dibuat sudah sesuai dengan tujuan awal atau belum. Langkah ini yang dilakukan pada tahap
pengujian dan analisis. Dari hasil pengujian dan analisis kemudian didapat kesimpulan dan
saran.
Penelitian ini dibagi ke dalam enam bab. Bab I berisi tentang latar belakang,
perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan batasan masalah. Bab II berisi
tentang landasan teori dari materi yang digunakan sebagai acuan pembuatan sistem
autonomous. Secara garis besar ada lima materi utama, yaitu Autonomous system, sistem
produksi, sistem otomasi, Human Machine Interface (HMI), dan basisdata (database). Bab III
berisi tentang pemodelan secara konseptual beserta kerangka pemecahan masalah dari tugas
akhir ini. Bab IV sebagai inti dari pembahasan dari tugas akhir ini yaitu menyangkut analisis
sistem eksisting dan perancangan sistem yang dibuat dan dilanjutkan dengan analisis sistem
pada bab V. Bab VI merupakan bab terakhir yang berisi tentang kesimpulan dan saran dari
penelitian yang dilakukan pada tugas akhir ini.
Dari penelitian ini dihasilkan suatu sistem yang berjalan secara mandiri (autonomous),
yaitu dalam hal memberikan fasilitas kepada user untuk dapat mengatur skenario proses
produksi sesuai kebutuhan, selanjutnya mesin akan bekerja sesuai skenario tersebut. Selain itu
sistem ini juga menyediakan informasi kepada operator mengenai proses produksi yang
berjalan, yaitu database kondisi mesin, alarm, realtime dan historical trending dari suhu.
Dengan begitu akan memberikan kemudahan bagi user untuk melakukan pengendalian dan
pemantauan terhadap sistem. SCADA, Autonomous, Otomasi, PLC, Sachet