OPTIMASI INTERVAL WAKTU PERAWATAN PENCEGAHAN DENGAN PENGGANTIAN PADA KOMPONEN KRITIS LOKOMOTIF CC 203 BERBASIS RELIABILITY DENGAN METODE RELIABILITY-CENTERED MAINTENANCE (RCM) DAN MODEL MINIMASI BIAYA PERAWATAN (Studi Kasus : Dipo Lokomotif Poncol, PT KAI

Heri Kurniawan

Informasi Dasar

171 kali
112040085
658.501
Karya Ilmiah - Skripsi (S1) - Reference

Dipo Lokomotif Poncol merupakan bagian dari PT KAI Daerah Operasi (Daop) IV Semarang yang khusus menangani perawatan lokomotif-lokomotif yang dimilikinya. Saat ini, PT KAI Daop IV Semarang memiliki tiga jenis lokomotif diesel elektrik dan dua jenis lokomotif diesel hidrolis. Salah satu dari lokomotif-lokomotif tersebut yang merupakan seri terbaru adalah lokomotif CC 203. Dalam lokomotif ini terdapat empat sistem, yaitu sistem air brake, diesel, elektrik, dan mekanik. Dari keempat sistem tersebut, akan dipilih satu sistem yang paling kritis berdasarkan metode Functional Hazard Assessment (FHA). Berdasarkan metode tersebut, didapatkan sistem yang paling kritis adalah sistem mekanik. Sistem mekanik memiliki 17 komponen. Berdasarkan jumlah failure frequency, didapatkan 6 komponen kritis dalam sistem mekanik. Nantinya, penentuan interval waktu preventive maintenance dibuat untuk keenam komponen kritis tersebut.
PT KAI Daop IV Semarang sebagai perusahaan jasa transportasi dituntut menerapkan kegiatan perawatan yang terjadwal dengan baik agar dapat memenuhi apa yang dibutuhkan pelanggannya, khususnya dari segi jaminan kenyamanan, ketepatan waktu, dan keselamatan. Saat ini, PT KAI Daop IV Semarang melalui Dipo Lokomotif Poncol telah menerapkan kegiatan preventive maintenance untuk lokomotif CC 203. Kegiatan preventive maintenance yang dilakukan di Dipo Lokomotif Poncol meliputi kegiatan cleaning, inspection, dan lubrication. Sedangkan penggantian komponen dilakukan berdasarkan kondisi komponen dari hasil kegiatan inspection. Kegiatan preventive maintenance yang diterapkan ini merupakan perawatan yang berbasis jumlah kilometer lokomotif. Namun, dalam penentuan jumlah kilometernya, Dipo Lokomotif Poncol tidak memperhitungkan usia komponen lokomotifnya. Hal ini mengakibatkan banyaknya corrective maintenance, sehingga menghabiskan maintenance cost yang besar.
Penentuan interval waktu preventive maintenance yang optimal berdasarkan umur komponen yang dapat meminimasi maintenance cost merupakan perbaikan yang dapat dilakukan pada kebijakan perawatan yang diterapkan Dipo Lokomotif Poncol. Penentuan interval ini berbasis reliability agar dapat menggambarkan kemampuan komponen dalam menjalankan fungsinya selama periode operasi. Penentuan interval ini juga menggunakan metode Reliability-Centered Maintenance (RCM) dan Model Minimasi Biaya Perawatan. Berdasarkan metode RCM, dapat ditentukan kebijakan perawatan bagi komponen-komponen dalam sistem mekanik. Hasilnya, terdapat 5 komponen yang menggunakan kebijakan scheduled on condition task , 12 komponen yang menggunakan scheduled discard task, serta 2 equipment yang menggunakan scheduled discard task juga. Untuk keenam komponen kritis, menggunakan scheduled discard task. Setelah kebijakan perawatan untuk keenam komponen kritis ditentukan, kemudian ditentukan interval waktu hasil optimasi untuk scheduled discard tersebut. Optimasi interval waktu ini menggunakan Model minimasi biaya perawatan.
Kebijakan eksisting kondisi I adalah aktivitas inspeksi yang dilakukan penggantian sekaligus dalam waktu yang sama. Kebijakan eksisting kondisi II adalah aktivitas inspeksi yang selanjutnya dilakukan penggantian di waktu yang lain, sesuai dengan kebijakan operatornya mengenai kondisi komponen hasil inspeksi. Sedangkan kebijakan perawatan usulan merupakan kebijakan penggantian berdasarkan interval waktu hasil optimasi. Apabila dilihat dari segi maintenance cost, perawatan eksisting kondisi I adalah perawatan yang paling efisien. Namun, reliability dari perawatan ini sangat rendah, yaitu berkisar antara 0.2 hingga 0.8. Oleh karena itu, kebijakan perawatan usulan merupakan kebijakan perawatan terbaik bagi keenam komponen kritis tersebut, karena selain efisien dari segi cost, juga menghasilkan reliability pada level yang tinggi, yaitu dalam kisaran 0.9.
optimasi interval waktu perawatan pencegahan dengan penggantian, reliability, minimasi biaya perawatan

Subjek

Industri engineering
 

Katalog

OPTIMASI INTERVAL WAKTU PERAWATAN PENCEGAHAN DENGAN PENGGANTIAN PADA KOMPONEN KRITIS LOKOMOTIF CC 203 BERBASIS RELIABILITY DENGAN METODE RELIABILITY-CENTERED MAINTENANCE (RCM) DAN MODEL MINIMASI BIAYA PERAWATAN (Studi Kasus : Dipo Lokomotif Poncol, PT KAI
 
 
Indonesia

Sirkulasi

Rp. 0
Rp. 0
Tidak

Pengarang

Heri Kurniawan
Perorangan
Sutrisno, Rohmat Saedudin
 

Penerbit

Universitas Telkom, S1 Teknik Industri
Bandung
2008

Koleksi

Kompetensi

 

Download / Flippingbook

 

Ulasan

Belum ada ulasan yang diberikan
anda harus sign-in untuk memberikan ulasan ke katalog ini