PT.Telkomsel sebagai salah satu pemain utama di dunia ICT Indonesia senantiasa
berusaha tetap bersaing sehat dengan para kompetitornya, dan dalam rangka memenangkan
persaingan dan memberikan garansi yang layak bagi pelanggannya, harus memperhatikan
Quality of Service dari jaringan UMTS yang dimiliki. Salah satu bagian penting dalam
arsitektur jaringan UMTS adalah Node B. Apabila Node B mengalami gangguan bahkan
sampai down, maka akan berakibat hilangnya potential revenue bahkan dapat mengakibatkan
hilangnya kepercayaan konsumen. Oleh karena itu dibutuhkan metode perawatan Node B yang
efektif dan efisien sehingga dapat mempertahankan kondisi BTS tetap baik.
Dalam upaya meningkatkan Quality of Service jaringan telepon selular maka dilakukan
analisis secara kualitatif dan kuantitaf. Analisis kualitatif dilakukan dengan menggunkan
metode Reliability Centered Maintenance (RCM) untuk menentukan preventive maintenance
task yang cocok untuk masing-masing komponen berdasarkan karakteristik reliability-nya .
Pada metode RCM dilakukan beberapa tahap analisis yaitu pemilihan sistem dan pengumpulan
informasi, deskripsi sistem, fungsi dan kegagalan fungsional, failure mode dan kegagalan
fungsional, logic tree analysis dan task selection. Analisis kuantitatif dilakukan untuk
menentukan interval waktu perawatan pemeriksaan dengan menggunakan metode Risk Based
Inspection (RBI). Analisis kualitatif pada penelitian ini hanya dilakukan pada komponen kritis
penyusun Node B dan jenis task yang dilakukan berdasarkan hasil analisis kualitatif.
Hasil yang diperoleh dari analisis kualitatif dengan menggunakan metode RCM
terhadap komponen penyusun Node B dalam menentukan kebijakan preventive maintenance
adalah terdapat 15 Condition Directed task, 3 failure finding, 0 Time directed, dan 1 Run to
Failure. Sedangan berdasarkan analisis kuantitatif, ditentukan tiga komponen terkritis yaitu
WTR, WSP, dan RAU. Jadwal pemeriksaan usulan, WTR diperiksa pada hari ke-4, WSP
diperiksa pada hari ke-3, RAU diperiksa pada hari ke-2.
Dari hasil pengolahan data diperoleh karakteristik kegagalan dari masing-masing
komponen. WTR, WSP, dan RAU berdistribusi Weibull. Berdasarkan analisis RCM dan RBI
pada penelitian dihasilkan kebijakan perawatan pencegahan yang dilakukan dapat
memungkinkan meningkatnya reliability. Nilai reliability yang meningkat akan menigkatkan
QoS dan pada akhirnya kepuasan pelanggan juga akan meningkat. Reliability, RCM, RBI, Quality of Service