Perencanaan dari suatu aktivitas merupakan suatu karakteristik dasar dari industri modern,
sebab pada dasarnya pengendalian yang efektif atas manusia, bahan baku, mesin, dan uang akan
menuju ke arah perolehan keuntungan yang begitu penting dalam suatu perusahaan. Oleh karena
itu, perlu dilakukan suatu sistem perencanaan dan pengendalian aktivitas produksi, salah satu
bentuknya ialah perencanaan kebutuhan bahan baku. Terdapat beberapa kemungkinan yang terjadi ketika perusahaan tidak melakukan perencanaan kebutuhan bahan baku secara tepat, yakni terjadinya kekurangan bahan baku atau malah terjadi kelebihan bahan baku yang menyebabkan terjadinya penumpukan barang di gudang.
PT Aliga International Pratama (AIP) merupakan sebuah perusahaan yang memproduksi box karton. Berdasarkan informasi yang didapatkan dari perusahaan, selama ini PT AIP belum menggunakan metode khusus dalam merencanakan kebutuhan bahan bakunya. Jadi, selama ini PT AIP hanya melakukan pemesanan hanya berdasarkan pengalaman dan intuisi saja.
Sebenarnya, ada beberapa pendekatan yang bisa dilakukan dalam merencanakan kebutuhan
bahan baku, salah satunya yaitu menggunakan metode dynamic lot-sizing. Berdasarkan hasil
perhitungan perencanaan kebutuhan bahan baku di PT AIP dengan menggunakan metode Silver-
Meal, Least Unit Cost, Part Period Balancing, dan Algoritma Wagner-Within diperoleh bahwa
pemesanan bahan baku untuk karton lembaran dan tinta menjadi Lot for Lot, dengan biaya total
masing-masing sebesar Rp 36.600,-. Salah satu faktor yang mempengaruhi perhitungan
menggunakan metode di atas, yaitu biaya pesan dan biaya simpan.
Metode di atas, sangat jarang diterapkan pada industri, karena perhitungannya yang cukup
rumit. Namun, dengan adanya aplikasi sistem informasi, proses perencanaan kebutuhan bahan baku ini menjadi lebih mudah.
Perencanaan kebutuhan bahan baku, lot-size