Institut Teknologi Telkom adalah instansi pendidikan infokom yang sedang melakukan pengembangan infrastruktur pendukung operasional. Salah satu infrastruktur yang telah dibangun adalah gedung Learning Center yang diharapkan dapat mendukung operasional untuk mencapai tujuan-tujuan institusi. Proses pembangunan gedung ini melalui setiap tahapan proses dalam manajemen proyek yaitu inisiasi (initiating), perencanaan (planning), eksekusi (executing), pengawasan (controlling), dan serah terima (closing). Namun dalam realisasinya pelaksanaan proyek terlambat dari yang dijadwalkan.
Dengan latar belakang tersebut maka perlu dilakukan pembuatan tools evaluasi proyek untuk melihat implementasi manajemen proyek dalam proyek serta faktor-faktor yang menyebabkan keterlambatan. Evaluasi proyek dilakukan oleh manajemen proyek, salah satu caranya adalah dengan menggunakan sistem audit. Penelitian ini mengambil contoh pada proses perencanaan dan eksekusi karena dinilai merupakan proses inti dalam proyek dan membutuhkan keterlibatan manajemen secara penuh. Jenis audit pada penelitian ini menggunakan audit checklist karena dinilai merupakan metode audit paling sesuai untuk membandingkan indikator-indikator dalam standar proses manajemen proyek dengan proses manajemen yang diterapkan dalam pelaksanaan proyek Learning Center.
Langkah pertama yang dilakukan adalah pembuatan form checklist, kemudian dilakukan proses pengisian form oleh manajemen untuk membandingkan indikator proses dalam standar prosedur dengan proses yang diterapkan dalam proyek Learning Center. Setelah proses audit, maka dilakukan proses analisis dokumen perencanaan dan dokumen pelaksanaan proyek untuk melihat faktor penyebab keterlambatan proyek.
Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa terdapat 61 pertanyaan dalam form checklist yang mewakili 5 tahapan proses dalam proyek dan 9 area manajemen proyek dalam PMBOK®. Manajemen inti telah menerapkan standar manajemen proyek dan hampir seluruh tahapan prosesnya telah sesuai dengan standar prosedur manajemen proyek PMBOK®. Sesuai dengan hasil analisis dokumen perencanaan dan dokumen pelaksanaan proyek, faktor penyebab keterlambatan proyek adalah faktor eksternal manajemen yaitu pada proses perencanaan, konsultan perencana melalui surat permohonan addendum tambah/kurang pekerjaan untuk menambah waktu pengerjaan selama 45 hari, sedangkan pada proses pelaksanaan proyek terjadi keterlambatan hasil dari proses pengurusan IMB (Ijin Mendirikan Bangunan) sehingga proyek ditunda pengerjaanya selama 30 hari. audit, checklist, PMBOK, manajemen proyek