Penelitian ini membahas analisis perbandingan nilai makespan pada proses produksi komponen D-Nose Airbus A-320 dalam lingkungan Flexible Manufacturing System (FMS) di PT. Dirgantara Indonesia. Makespan adalah total waktu yang dibutuhkan untuk membuat sebuah produk berdasarkan urutan-urutan pekerjaan (sequences) dari part pembangun produk tersebut. Dalam penelitian ini, urutan-urutan dari proses produksi eksisting disusun ulang menggunakan pendekatan Discrete Dynamic Programming dan Algoritma Genetika (DDP – GA), hingga fungsi tujuan dari pengolahan ini, yaitu minimasi makespan produksi komponen D-Nose Airbus A-320 tercapai.
Dari hasil penelitian, terlihat bahwa pendekatan Discrete Dynamic Programming dan Algoritma Genetika mampu meningkatkan efisiensi waktu proses produksi komponen D-Nose tersebut. Penurunan nilai makespane ini sekaligus meringankan beban kerja operator maupun mesin produksi yang dipergunakan untuk proses produksi D-Nose sehingga dapat dialihkan dan dimanfaatkan untuk program yang lain. Dari hasil pencarian solusi terbaik, perbaikan yang dihasilkan mampu menghasilkan optimasi hingga 36,895 % dari total makespan eksisting. Besarnya nilai makespan yang tereduksi dalam penelitian ini mencapai 229,25 jam. Hasil tersebut didapatkan dari hasil 5 kali pengujian dengan makespan eksisting adalah 621,35 jam.
Dalam merancang Analisis perbaikan, optimasi berupa penjadwalan ulang perlu dilakukan terhadap sequence produksi eksisting terlebih dahulu dengan menggunakan pendekatan DDP. Penjadwalan ulang ini dimaksudkan untuk mendapatkan sebuah sequence produksi terbaik dari beberapa alternatif routing yang ada. Proses optimasi selanjutnya dilakukan dengan menggunakan pendekatan Algoritma Genetika. Proses ini diawali dengan membangkitkan 70 individu awal secara random, yang kemudian dipecah kedalam 10 line paralel untuk kemudian diproses dengan cross over dan mutasi. Proses seperti ini dilakukan hingga mencapai nilai generasi maksimum sebesar 100 generasi. Hasil dari optimasi ini berupa solusi (kromosom) dengan nilai fitness terbesar, yang kemudian akan menjadi basis dari penyusunan ulang penjadwalan produksi D-Nose Airbus A-320. Analisis terhadap perbaikan dilakukan dengan melakukan komparasi persentase performansi antara makespan hasil penjadwalan eksisting dengan hasil penjadwalan optimasi. Flexible Manufacturing System (FMS), Discrete Dynamic Programming (DDP), Algoritma Genetika, Penjadwalan, Makespane, job sequence.