Pemilihan Lokasi Tempat Pembuangan Akhir Sampah Dengan Menggunakan Metode GIS dan AHP di Kabupaten Cirebon

Prana Sinamo

Informasi Dasar

112070123
658.501
Karya Ilmiah - Skripsi (S1) - Reference

Peningkatan laju pembangunan di Indonesia pada kondisi dewasa ini berlangsung pesat seiring dengan pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi. Peningkatan jumlah penduduk yang tinggi ini berbanding lurus dengan jumlah sampah yang menuntut fasilitas pengelolaan sampah yang memadai. Salah satu fasilitas paling penting dalam pengelolaan sampah adalah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang merupakan tahap akhir dari serangkaian proses pengelolaan sampah. Akan tetapi TPA yang masih open dumping dan tidak sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang pemilihan lokasi TPA menimbulkan permasalahan pencemaran yang dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan lingkungan. Oleh sebab itu pemerintah melalui UU No 18 Tahun 2008 Bab XVI Pasal 44 Ketentuan Peralihan mendesak daerah untuk menutup TPA open dumping dan digantikan dengan TPA sanitary landfill.

Kabupaten Cirebon sebagai salah satu kabupaten di Indonesia yang sedang berkembang dirasa perlu untuk mengkaji alternatif lokasi TPA yang baru. Hal ini menjadi penting mengingat Kabupaten Cirebon yang secara umum masih menerapkan sistem open dumping pada tahap akhir pengelolaan sampahnya. Hal ini juga semakin mendesak mengingat UU No 18 Tahun 2008 yang mengharuskan pemerintah daerah sudah menutup TPA open dumping paling lama 5 (lima) tahun sejak berlakunya Undang-Undang tersebut. Oleh sebab itu kajian lokasi TPA yang baru diharapkan mampu menemukan lokasi yang memenuhi syarat sesuai dengan peraturan serta memenuhi kebutuhan pembuangan sampah penduduk.

Pemilihan lokasi TPA di Kabupaten Cirebon terdiri dari dua tahapan penyaringan informasi. Tahap penyaringan regional dan tahap penyaringan penyisih memanfaatkan Geographic Information System (GIS) yakni dengan cara mengoverlay peta-peta tematik Kabupaten Cirebon. Tahapan ini akan menghasilkan kelas kelayakan TPA di wilayah Kabupaten Cirebon yang kemudian dipersempit menjadi beberapa alternatif lokasi TPA. Tahap selanjutnya yakni tahap penetapan yang menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) yaitu dengan menghitung bobot kriteria pemilihan dan melakukan penilaian terhadap setiap alternatif lokasi TPA. Tahapan ini akan menghasilkan bobot dari setiap kriteria pemilihan dan peringkat dari alternatif lokasi yang diteliti.

Penelitian ini berhasil mendapatkan empat lokasi alternatif yang layak untuk dijadikan TPA yaitu Desa Walahar, Desa Galagamba, Desa Guwa Lor dan Desa Jagapura Wetan. Lokasi rekomendasi TPA yang mendapat peringkat tertinggi adalah Desa Walahar dengan luasan potensial sebesar 119,8 ha. Metode dan hasil dari penelitian ini telah divalidasi kepada user yakni Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Cirebon. Seluruh user mengatakan bahwa penelitian yang dilakukan penting, metode yang dikembangkan tepat dan hasil penelitian diyakini dapat diterapkan dan bermanfaat bagi Kabupaten Cirebon. Pemilihan lokasi TPA, GIS, AHP.

Subjek

RESEARCH
 

Katalog

Pemilihan Lokasi Tempat Pembuangan Akhir Sampah Dengan Menggunakan Metode GIS dan AHP di Kabupaten Cirebon
 
 
Indonesia

Sirkulasi

Rp. 0
Rp. 0
Tidak

Pengarang

Prana Sinamo
Perorangan
Yuli Adam Prasetyo, ST., MT; Yayan Hendriyan, ST., MT
 

Penerbit

Universitas Telkom
Bandung
2013

Koleksi

Kompetensi

 

Download / Flippingbook

 

Ulasan

Belum ada ulasan yang diberikan
anda harus sign-in untuk memberikan ulasan ke katalog ini