Industri bisnis yang kompetitif memaksa perusahaan harus mampu beradaptasi dengan perubahan kondisi lingkungan, terus-menerus berinovasi dan mengambil keputusan yang tepat untuk mengarahkan perusahaan ke visi awalnya. Kemampuan ini tidak dapat terwujud jika perusahaan tidak mampu menyerap dan menggunakan sumber daya knowledge yang dimiliki oleh para anggotanya. Paradigma ini mendorong perusahaan untuk menerapkan knowledge management.PT Telkom merupakan salah satu pionir perusahaan di Indonesia yang telah menerapkan Knowledge Management System. Oleh karena itu, dalam penelitian ini dilakukan pengukuran Knowledge Management System performance PT Telkom dengan metode knowledge management balanced scorecard dengan fokus penelitian pada perspektif innovation capital. Proses penelitian diawali dengan penurunan perspektif innovation capital menjadi 2 dimensi yaitu renewal and development dan atmosphere. Kedua dimensi ini diturunkan kembali menjadi 13 indikator keberhasilan. Proses selanjutnya yaitu pembobotan tingkat kepentingan terhadap dimensi dan indikator keberhasilan dengan menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP). Kemudian pemberian skor pada setiap dimensi dan indikator keberhasilan dengan metode knowledge management balanced scorecard.Berdasarkan hasil pembobotan tingkat kepentingan dengan menggunakan AHP, didapatkan bahwa dimensi renewal and development memiliki tingkat kepentingan lebih besar dibandingkan dengan dimensi atmosphere yaitu sebesar 52.94 %. Sedangkan nilai Knowledge Management System performance PT Telkom berdasarkan perspektif innovation capital untuk tahun 2010 yaitu sebesar 4.509 dengan kriteria Sangat Baik. Pada akhir penelitian, diberikan beberapa usulan perbaikan untuk meningkatkan Knowledge Management System performance PT Telkom. Knowledge Management System Performance, Innovation Capital,