PT. Dirgantara Indonesia adalah perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang
kedirgantaraan. Departemen Machining melakukan penambahan mesin-mesin secara
bertahap namun tidak dilakukan perencanaan tata letak. Kegiatan ini membuat lokasi
bagian-bagian pendukung dan mesin-mesin menjadi saling berjauhan, sehingga para
pekerja harus berjalan jauh untuk menggunakan fasilitas-fasilitas pendukung. Bagianbagian
pendukung ini antara lain locker para personel, mushola, tool crib, tool fixture,
quarantine, quality control, ruang leader/foreman, ruang makan, serta toilet.
Penelitian ini merancang ulang tata letak fasilitas pendukung pada lantai produksi.
Metode yang digunakan adalah algoritma CORELAP. Adapun prosedur yang
digunakan adalah Systematic Layout Planning. Algoritma CORELAP dapat
merancang ulang tata letak fasilitas pendukung produksi berdasarkan pada hubungan
keterkaitan antar tiap bagian, sehingga tiap-tiap bagian akan diletakkan berdekatan
berdasarkan hubungan keterkaitan tersebut.
Kebutuhan ruang dari semua fasilitas pendukung berjumlah 1994.33 m2, sedangkan
ruang yang tersedia adalah 2047.9 m2. Tata letak alternatif dapat menurunkan jarak
perpindahan hingga 2672.18 m, serta dapat menghemat momen perpindahan hingga
378063.89 m atau menambah momen perpindahan sebesar 365956.29 m jika
menerapkan tata letak alternatif setelah penggabungan. Tempat minum ditempatkan
di dekat CNC LATHE ACT, CINNATI GANTRY MP, dan CNC BORRING
YASDA. Tata Letak Fasilitas Pendukung, Algoritma CORELAP, Systematic