KPBS Pangalengan merupakan salah satu Koperasi Peternak Susu terbesar
di Indonesia yang berada di Kabupaten Bandung. Anggota koperasi ini mencapai
7000 peternak. Salah satu kegiatan KPBS adalah mendistribusikan pakan ternak
untuk peternak yakni Ransum Concentrate (RC). Oleh karena itu, KPBS perlu
menetapkan kebijakan distribusi yang efektif dengan keterbatasan kendaraan yang
dimiliki serta biaya yang seminimum mungkin. Jumlah kendaraan yang dimiliki
KPBS adalah 7 Truk Fuso dan Colt Diesel dengan jumlah Tempat Pelayanan
Konsumen (TPK) sebanyak 30 tempat.
Permasalahan yang dialami KPBS ini dikategorikan dalam permasalahan
Vehicle Routing Problem (VRP). Metode penyelesaian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Algoritma Savings. Konsep dasar dari metode ini dengan
menggabungkan dua TPK ke dalam satu rute. Data input yang diperlukan adalah
data jarak antar TPK dan demand setiap TPK. Melalui pengolahan data jarak,
akan didapatkan nilai penghematan kombinasi pasangan TPK yang dijadikan
acuan untuk menggabungkan TPK ke dalam satu rute yang mempertimbangkan
demand sehingga tidak melebihi kapasitas kendaraan
Pengolahan data dilakukan dengan 2 cara, cara pertama adalah tanpa
menaikkan kapasitas kendaraan dan cara kedua adalaha menaikkan kapasitas
angkut kendaraan. Berdasarkan pengolahan data menggunakan Algoritma Savings
tanpa menaikkan kapasitas kendaraan, diperoleh 1 – 4 TPK dapat tergabung ke
dalam satu rute distribusi. Penggunaan kendaraan dapat dihemat hingga 58 kali,
dengan selish jarak tempuh 4711.132 dan penghematan biaya sebesar Rp
104.257.362. Sedangkan hasil pengolahan data menggunakan Algoritma Savings
dengan menaikkan kapasitas kendaraan adalah tergabungnya 6-8 TPK ke dalam
satu rute untuk setiap bulan. Dalam menggunakan Algoritma Savings, selama
tahun 2010 jumlah penggunaan kendaraan dapat dihemat sebanyak 711 kali
dengan selisih jarak tempuh 8744,65 km dan penghematan biaya mencapai Rp
215.286.000,00.
Algoritma Savings, TPK, Distribusi