PT. Sepatu Mas Idaman (PT. Semasi) adalah sebuah perusahaan manufaktur
yang bergerak di dalam pembuatan sepatu. PT. Semasi memproduksi
berbagai macam sepatu dari brand-brand ternama dunia seperti Rockport,
Lacoste, Hush Puppies, Kickers, Sperry Top Sider, MBT, Sledgers, Johnston
and Murphy dan lain-lain. PT. Semasi membuat produk berdasarkan job
order dimana pemesanan dilakukan secara online dengan pelanggan di
seluruh dunia. Kualitas dan kepuasan pelanggan menjadi faktor penting PT.
Semasi dalam menjalankan perusahaan. Hal ini terlihat dari salah satu misi
PT. Semasi yaitu memproduksi sepatu Brown yang berkualitas terbaik dan
memiliki harga bersaing untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan.
Dari data yang didapatkan dari perusahaan ternyata jumlah cacat tiap
workstation masih melebih target semasi yaitu sebesar 1%. Agar kepuasan
pelanggan dan efisiensi perusahaan dapat tercapai PT. Semasi berusaha
untuk mengendalikan dan meningkatkan kualitas produksinya.
Dari hal diatas maka dilakukan pengendalikan jumlah cacat yang terjadi
dengan salah satu metode pengendalian kualitas yaitu Six Sigma. Prinsip
utama Six Sigma adalah mencapai kesempurnaan (3,4 DPMO) dengan
mengendalikan proses-proses yang terjadi. Adapun tahapan-tahapan dalam
implementasi Six Sigma adalah Define, Measure, Analyze, Improve, Control
(DMAIC). Tapi pada penelitian ini hanya dilakukan sampai tahap improve.
Pada tahap define yang dilakukan adalah pemilihan target objek dan
identifikasi CTQ serta pemetaan tahap I. Pada tahap Measure yang
dilakukan adalah identifikasi karakteristik CTQ, pemetaan proses tahap II
dan pengukuran performansi produksi. Sedangkan pada tahap Analyze yang
dilakukan adalah analisis performansi produksi dan Root Cause Analyze.
Berdasarkan pengukuran yang dilakukan terhadap data kualitas produk
sepatu Speery Top Sider selama bulan Mei-Juli 2010, dapat diketahui bahwa
CTQ potensial ialah Kebersihan produk, bentuk produk, kesesuaian warna,
ukuran produk dan kerapihan jahitan produk. Adapun performansi eksisting
proses produksi sepatu Speery Top Sider pada level output adalah nilai
DPMO 9189.77309 dan level sigma 3.857 sigma. PT. Semasi perlu
memperbaiki proses secara terus menerus agar mencapai 6 sigma. Faktorfaktor
yang menjadi penyebab cacat antara lain manusia (kurang teliti,
tergesa-gesa, lelah, dll), material ( jenis kulit yang berbeda), mesin (ukuran
tang lasting), lingkungan (tempat bersuhu panas, minim ruang gerak) dan
method (tidak ada standar proses getok garang dan tidak adanya standar
waktu pada mesin garang) Six Sigma, DPMO, level sigma, CTQ (Critical to quality)