PT. XYZ merupakan sebuah perusahaan atau manufaktur otomotif yang memproduksi kendaraan roda empat. Pabriknya terletak di Kawasan Industri Bukit Indah Cikampek. Sering terjadinya keterlambatan kedatangan serta penumpukan jumlah truk yang datang untuk mengantarkan raw material dari supplier ke PT. XYZ, karena tiap-tiap supplier dari 56 supplier mengirimkan satu truk atau yang biasa disebut dengan sistem pengiriman secara langsung (direct delivery) untuk mengantar raw material menyebabkan terjadinya penumpukkan truk untuk melakukan unloading sehingga waktu unloading menjadi lama dan terganggunya proses produksi.
Langkah-langkah yang kemudian dilakukan adalah dengan menerapkan sistem milkrun agar dapat mengatasi masalah yang sebelumnya terjadi dan mengoptimasi biaya transportasi pengiriman raw material tersebut. Hal pertama yang dilakukan adalah menghitung biaya transportasi distribusi pengadaan raw material pada kondisi aktual. Selanjutnya dilakukan pengelompokkan supplier menjadi beberapa rayon. Kemudian melakukan perhitungan menggunakan VRP untuk menentukan rute penjemputan ke tiap-tiap supplier dan dirayonisasi. Setelah itu dihitung berapa biaya transportasi jika sistem milkrun diterapkan dalam penelitian ini didapat dua hasil perhitungan yaitu milkrun langsung dan milkrun menggunakan gudang.
Hasil dari perhitungan-perhitungan biaya yang sebelumnya dilakukan kemudian dibandingkan agar dapat melihat apakah sistem milkrun memang tepat digunakan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi. Dari hasil perbandingan didapatkan bahwa biaya transportasi sistem milkrun 51.7% lebih murah serta lebih handal karena dari segi jumlah truk yang digunakan, jarak tempuh, dan jumlah rute terjadi penurunan di banding sistem transportasi yang dilakukan pada kondisi aktual.
Kata kunci: Raw material, Supplier, Direct Delivery, Milkrun, VRP, Biaya transportasi.