Dinas Bina Marga Pengairan, Pertambangan dan Energi Kota Tasikmalaya adalah institusi pemerintah yang bertanggung jawab menangani pembangunan, peningkatan dan pemeliharaan jalan raya. Pada proses pelaksanaan peningkatan Jalan Raya Sukarindik-Bungursari terdapat permasalahan yaitu gagal lelang dan kualitas jalan yang dihasilkan tidak sesuai dengan perencanaan. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka diperlukan suatu tools untuk memeriksa adanya gap dalam setiap tahapan proyek yang dikerjakan untuk meminimalisasi terjadinya pengulangan kesalahan yang sama diproyek berikutnya.
Permasalahan dalam penelitian ini diselesaikan dengan menggunakan metode audit checklist berdasarkan PMBOK® Fourth Edition yang terintegrasi dengan prosedur pelaksanaan proyek berdasarkan PERPRES No. 54 Tahun 2010 dan PERWAL No. 2 Tahun 2009 yang bertujuan untuk memperoleh data gap beserta dampaknya terhadap proyek secara keseluruhan serta menghasilkan daftar prosedur teknis dengan hasil perhitungan probabilitas dan risiko di setiap prosedur tahapan proyek.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terjadi 228 gap antara pelaksanaan proyek dengan form checklist yang telah dibuat. Gap tersebut terdiri dari 130 gap berdasarkan PMBOK dan 96 gap berdasarkan PERPRES No. 54 Tahun 2010 yang terbagi atas tiga level risiko yaitu 14 proses termasuk dalam tingkat risiko menengah, 33 proses termasuk dalam tingkat risiko tinggi, dan 181 proses termasuk dalam tingkat risiko extreme. Sebagian besar gap terjadi pada proses dengan tingkat risiko extrem sehingga dibutuhkan konsentrasi yang tinggi untuk tetap melaksanakan tahapan tersebut karena memiliki dampak yang signifikan terhadap proyek secara keseluruhan. Audit Checklist, Expert Judgment, PERPRES No. 54 Tahun 2010, Risk Scoring Matrix, PMBOK® Fourth Edition