PT. Dirgantara Indonesia (Indonesian Aerospace) adalah industri pesawat terbang yang pertama dan satu-satunya di Indonesia bahkan di wilayah Asia Tenggara. Perusahaan ini bersifat customized production yang memiliki variasi produk yang cukup banyak dan bersifat job order dalam lini produksinya, Directorate Aerosturcture merupakan salah satu unit usaha yang menjadi tulang punggung dalam industri ini yang memproduksi part dan component pesawat terbang. Jenis part number dan komponen yang diproduksi di Medium Prismatic Machine (MPM) untuk program yang akan diteliti berkisar antara 261 part number dengan 33 variasi untuk part number dengan urutan proses yang sama.
Pada Medium Prismatic Machine (MPM) terjadi ketidakefisienan tata letak yang ditunjukkan dengan adanya backtracking, aliran material tidak teratur dan perpindahan material yang jauh antar operasi. Tipe tata letak yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan pendekatan Group Technology (GT) dan algoritma CRAFT. Dalam GT dilakukan 3 metode yaitu Rank Order Clustering, Similarity Coefficient Algortihm dan Row and Coloumn Masking untuk mengelompokkan part dan mesin.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, terdapat 4 cell manufacturing yaitu cell A (8 mesin, 17 variasi proses, 135 part number), cell B (5 mesin, 4 variasi, 17 part number), cell C ( 4 mesin, 7 variasi proses, 97 part number), dan cell D (1 mesin, 5 variasi proses, 12 part number). Dengan pengelompokkan ini diperoleh pengurangan total momen perindahan material sebesar 25% dari sebelumnya 35776,5 menjadi 26846. Dari hasil layout usulan ini juga didapat pengurangan total jarak sebesar 59,5 m, dari nilai total jarak layout existing sebesar 614,5 m menjadi 555 m. Tata letak, Group Technology, CRAFT, Momen Perpindahan