PT Telkom
di dalam
menilai kinerja karyawannya menggunakan
2
sistem penilaian
yang
pertama
disebut dengan SKI (Satuan Kinerja K
aryawan)
yang disingkat dengan
(P) atau
performance
.
SKI adalah penilaian dari segi
performance
dimana
setiap
karyawan dituntut untuk membuat program kerja disertai dengan target waktu dan
juga target
output
.
Sementara untuk penilaian
yang ke 2 adalah penilaian berdasarkan
kompetensi, yaitu menilai berdasar
kan kompeten karyawan dan indikator lain yang
ditentukan.
Untuk SKI
Di
dalam pelaksanaanya ditemui beberapa hal yang kurang begitu baik.
Penetapan bobot program kerja yang belum mempunyai metode
dan hanya
didasarkan kepada intuisi karyawan serta adanya kes
ulitan untuk memberikan bobot
program
kerja
di dalam kondisi
program kerja yang kompleks. P
ermasalahan
lain
yang terjadi adalah
terkait dengan
pembe
rian nilai untuk tugas tambahan.
Di mana
pemberian nilai tugas tambahan belum terdefinisi dengan jelas, dan
juga
tidak seluruh
tugas tambahan di
jadikan penilaian tambahan bagi karyawan.
Padahal pemberian
nilai tugas tambahan dapat men
a
m
b
a
h penilaian karyawan pada hasil akhir.
Untuk
bobot program kerja nantinya akan menggunakan
metode AHP
yang akan di bantu
meng
gunakan software expert choice untuk memudahkan di dalam pemberian nilai
tugas tambahan dan lebih praktis. Pendefinisian nilai tugas tambahan secara detail
untuk menjelaskan besaran nilai yang di dapat oleh karyawan.
Sehingga karyawan
mengetahui dengan jel
as nilai yang akan diberikan untuk tugas tambahan yang akan
diberikan.
Evaluasi kinerja berbasis hasil membantu karyawan di
dalam
mengidetifikasi setiap kebutuhan
yang diperlukan
di dalam
mencapai target yang
telah ditentukan
.
Evaluasi kinerja berbasis hasil membantu dengan memberikan 6
indikator seperti :
input, process, output, outcome,
benefit, dan impact
sulan perbaikan SKI
t
erkait dengan bobot program kerja hasil yang didapat pada
existing dan juga usulan di dapati
hasil yang berbeda. Sebagai contoh pada SKU
customer
:
kualitas pengelolaan pendidikan pasca sarjana didapati hasil sebagai
berikut: untuk SKI
existing
4
program kerja yang diberikan nilai berdasarkan intuisi
karyawan adalah 10%, 5%, 5 %, dan 10%. Sementara
untuk SKI
usulan
9%, 3%, 2%,
dan 16%. Sementara untuk tugas tambahan perbedaan antara SKI
existing
dan usulan
sebagai berikut: untuk SKI
existing
terkait dengan 2 tugas tambahan diberikan nilai
2%
dan yang tugas tambahan lain tidak di masukan. S
ementara
untuk usulan
diberikan nilai 8% (untuk tugas tambahan pertama) dan 3% (untuk tugas tambahan
kedua). Hal ini akan sangat penting di dalam penilaian akhir karyawan. Penilaian Kinerja Karyawan , Analytical Hierarchy Process , expert choice , Evaluas i Kinerja Berbasis Hasi