PT. Indosaluyu Primajaya merupakan perusahaan penghasil profil aluminium dan perakitan karoseri box aluminium dengan pangsa dalam negeri. Sistem produksi yang digunakan adalah make to stock. Terdapat 3 divisi pada perusahaan ini yaitu divisi melting, extrude dan bina. Obyek yang diamati adalah divisi extrude, target produksi profil aluminium mencapai 170 buah profil tiap kali produksi. Namun, divisi extrude baru bisa menyanggupi rata-rata 156 profil tiap kali produksi. Pemborosan yang terjadi pada divisi extrude adalah 61,84% dengan lead time 874,99 detik atau 14,58 menit. Untuk ini dilakukan value stream mapping untuk menggambarkan aliran nilai yang terjadi dan dilakukan usaha perbaikan untuk mengeliminasi pemborosan dengan teknik-teknik lean manufacturing.
Tahap penelitian diawali dengan tahap current state drawing yang dilakukan untuk mengidentifikasi pemborosan yang terjadi, kemudian dilakukan Detailed Mapping menggunakan Process Activity Mapping dan menghasilkan aktivitas yang terbesar adalah delay 61,84%, operasi 35,41%, dan transportasi 2,74%. Penyebab pemborosan terbesar adalah adanya pemborosan unnecessary inventory sehingga memperbesar lead time. Selanjutnya dilakukan Future State Design untuk mencari strategi dan solusi masalah pemborosan tersebut. Solusi yang didapatkan adalah membuat kanban, SMED, 5S, standarisasi kerja, dan full work. Lead time pada tahapan ini didapatkan lebih singkat yaitu sebesar 654,06 detik atau 10,9 menit. Mesin Extrude, Profil Aluminium, Lean Manufacturing, Value Stream Mapping, Process Activity Mapping.