Perencanaan kapasitas merupakan langkah penting untuk mencapai target
produksi, sehingga dapat meminimalisasi kekurangan produksi. Sistem
perencanaan kapasitas produksi yang kurang baik dapat menghambat
penyelesaian produk yang pada akhirnya dapat menurunkan nilai volume produksi
(troughput) yang dihasilkan dan pada akhirnya target produksi tidak tercapai serta
terlambatnya pengiriman produk ke tangan konsumen.
PT. Dirgantara Indonesia merupakan salah satu perusahaan besar yang bergerak di
bidang manufaktur. Produk yang dihasilkan antara lain adalah produk utuh seperti
pesawat, helikopter, dan juga memproduksi produk yang berupa komponen yang
terdiri dari part-part produk utuh pesawat dan helikopter. Berdasarkan kondisi
existing, PT. Dirgantara Indonesia sering mengalami perubahan permintaan setiap
tahun. Hal ini yang menyebabkan produksi pada departemen Machining
khususnya pada bidang MPM mengalami kesulitan dalam mengendalikan stock
produksi yang mengakibatkan terjadinya under capacity. Oleh karena itu dalam
penelitian ini, penulis membuat sebuah sistem pendukung keputusan perencanaan
kapasitas produksi dengan metode RCCP teknik BOLA yang dapat memberikan
beberapa alternatif solusi dalam pengambilan keputusan untuk mencegah
terjadinya kekurangan kapasitas tersebut.
Hasil akhir dari penelitian ini adalah sebuah aplikasi yang dapat menghasilkan
hasil pengolahan data perencanaan kapasitas produksi yang lebih akurat dan dapat
membantu PT. Dirgantara Indonesia dalam membuat keputusan tentang
perencanaan kapasitas produksi apakah akan dilakukan penambahan kapasitas,
sub contract atau negosiasi apabila terjadi kekurangan kapasitas. Berdasarkan
hasil pengolahan data, diperoleh kesimpulan bahwa penambahan kapasitas
merupakan alternatif terbaik dalam mengatasi kekurangan kapasitas karena
menghasilkan total cost yang paling kecil yaitu sebesar Rp 74.700.000.
Perencanaan kapasitas, kekurangan kapasitas, keputusan