PT. Pupuk Kujang merupakan perusahaan yang memproduksi pupuk urea dengan
kapasitas maksimal 1725ton/hari. Berdasarkan penelitian yang dilakukan,
permasalahan yang ada di PT. Pupuk Kujang sering terjadi kondisi over stock
karung urea dikarenakan proses pemesanan yang mengacu pada kapasitas maksimal
pabrik padahal dalam kondisi pabrik saat ini, urea yang dihasilkan bersifat tidak
pasti dan tidak mencapai batas maksimal kapasitas pabrik. Permasalahan over stock
di PT. Pupuk Kujang dapat dipecahkan dengan sistem inventori probabilistik Model
Q dan Model P. Model Q dan Model P digunakan untuk menentukan jumlah
optimum karung urea setiap pemesanan, waktu untuk melakukan pemesanan
kembali, dan mengetahui jumlah safety stock karung urea, sehingga total biaya
persediaan yang dikeluarkan perusahaan dapat diminimasi.
Pada penelitian ini, digunakan perhitungan Hadley-Within pada Model Q dan
Model P. kondisi aktual sistem persediaan di PT. Pupuk Kujang menghasilkan
total biaya persediaan sebesar Rp 1.181.119.710,- ,sedangkan perhitungan Model Q
sebesar Rp 659.032.278,- dan perhitungan Model P sebesar Rp 994.607.694,.
Jumlah pemesanan karung urea untuk Model Q setiap kali pemesanan sebanyak
2.454.316 lembar karung urea dengan titik pemesanan kembali pada saat jumlah
karung urea di gudang mencapai 1.554.557 lembar karung urea. Pada Model P
pemesanan karung urea dilakukan setiap 0,039 tahun atau setiap 14 hari sekali
dengan jumlah inventori maksimum yang diharapkan sebesar 3.743.704 lembar
karung urea.
Pada penelitian ini juga dilakukan analisis sensitivitas. Analisis sensitivitas
dilakukan untuk mengetahui seberapa besar dampak yang ditimbulkan dari
perubahan variabel-variabel yang berpengaruh terhadap kriteria total biaya
persediaan. Variabel-variabel yang digunakan adalah demand karung urea, ongkos
pesan karung urea, dan ongkos simpan karung urea dengan kisaran 5-15%. Model Q, Model P, Hadley-Within, Analisis Senstivitas, Persediaan.