PT. Dirgantara Indonesia adalah perusahaan produsen pesawat terbang di Indonesia, yang merupakan sub kontraktor juga bagi perusahaan asing seperti Boeing, Airbus, Casa, dan lain lain. Pada produksi outboard flap pesawat CN-235 yang terletak pada bagian sayap, terdapat penumpukan job pada mesin dan mesin lainnya menganggur yang ditemukan melalui observasi lapangan di shop machining. Hal ini menyebabkan pekerjaan terlambat untuk dikerjakan di bagian selanjutnya. Selain itu ditemukan makespan penjadwalan perusahaan saat ini lebih besar dari total waktu proses operasi seluruh komponen, sedangkan komponen dikerjakan secara paralel yang seharusnya menghasilkan makespan jauh lebih kecil daripada total waktu proses operasi. Oleh karena itu, penelitian ini mengusulkan perbaikan penjadwalan dengan sistem batch yang dilakukan menggunakan metode heuristic yang dapat mengurangi total actual flow time.
Metode yang digunakan adalah metode heuristic kembangan dari penelitian yang dilakukan Ras (2002) dan Rahmawati (2009, 2011). Metode ini terdiri dari algoritma penentuan ukuran dan jumlah batch yang kemudian dijadwalkan secara backward untuk keseluruhan pesanan. Penelitian ini terdiri dari 12 buah pesanan yang harus diselesaikan dalam waktu 6 bulan. Komponen penyusun sepasang outboard flap sebanyak 20 komponen terdiri dari 26 item yang merupakan penyusun outboard flap kanan dan outboard flap kiri. Komponen sejenis disatukan dalam sebuah batch sehingga menghasilkan 10 batch untuk sepasang outboard flap dan untuk 12 pesanan menghasilkan 120 batch yang terdiri dari 312 buah komponen. Batch tersebut kemudian dijadwalkan secara backward dengan tujuan minimasi total actual flow time.
Berdasarkan hasil data yang diproses, penjadwalan batch usulan menggunakan metode heuristic sudah berhasil dibuat dengan menghasilkan total actual flow time sebesar 2279,70 jam. Penjadwalan existing perusahaan menghasilkan total actual flow time sebesar 6385,97 jam yang berarti penjadwalan usulan mampu mengurangi total actual flow time sebesar 4106,27 jam atau 64,3%. Penjadwalan batch, metode heuristic, total actual flow time.