Perencanaan persediaan termasuk unsur penting bagi pemenuhan material dalam jumlah dan waktu yang tepat berdasarkan pemanfaatan sumber dana tepat guna. PT Dirgantara Indonesia merupakan industri pesawat terbang pribumi yang pertama di Asia Tenggara. Dalam perkembangannya, PT Dirgantara Indonesia perlu menjaga availability material agar mampu bersaing dengan perusahaan sejenisnya. Namun faktanya, perencanaan persediaan chemical material Departemen Surface Treatment PT DI masih menimbulkan ketidaksesuaian terutama fenomena outstock dan overstock. Salah satu faktor penyebab utamanya adalah aktivitas pembelian yang belum memperhatikan jumlah material yang tersedia dengan pola pemakaian material.
Dalam menjamin persediaan yang optimal perlu dilakukan pengelompokan kelas material (ABC-Analysis). Rencana persediaan kategori A dievaluasi menggunakan pendekatan Material Requirement Planning dengan teknik lot sizing : Economic Order Quantity, Lot for Lot dan Wagner Within. Dari hasil perhitungan ketiga metode lot sizing tersebut, diperoleh metode optimasi terbaik yaitu Wagner Within yang menggabungkan kombinasi periode dengan teknis pemrograman dinamis sehingga total biaya persediaannya menjadi minimum. Berbeda halnya dengan material kategori B dan C, evaluasi kebijakan material dipertimbangkan menggunakan teknik min-maks. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis metode perencanaan persediaan yang sesuai dengan kelas material melalui pengembangan sistem pendukung keputusan yang berdampak positif pada performansi perusahaan di masa depan.
Penerapan kebijakan persediaan tersebut menghasilkan kenaikan sebesar 35% dari persediaan rata-rata saat ini. Selain itu, kebijakan usulan ini memberikan penghematan total biaya persediaan senilai Rp 59,779,283.37 dari total biaya persediaan. PT Dirgantara Indonesia, Material Requirement Planning, lot sizing, min-maks, overstock, outstock dan perencanaan persediaan