PT Dirgantara Indonesia merupakan perusahaan manufacturing pesawat terbang yang memiliki tipe produksi made to order (MTO). Pada lantai produksi Departemen Surface Treatment terjadi keterlambatan atau ketidaksesuaian antara rencana produksi part pesawat yang telah direncanakan dengan kegiatan aktual yang dilakukan dan tidak adanya penjadwalan pada alat angkut yaitu crane untuk memenuhi target duedate yang telah ditentukan sebelumnya.Dalam pemenuhan kebutuhan urutan penjadwalan yang optimal bagi perusahaan, maka diaplikasikan metode Campbell Dudek Smith (CDS) untuk menghasilkan waktu makespan yang minimum dan penerapan Algoritma Genetik pada penempatan part ke dalam hanger untuk meningkatkan utilitas hanger.Dari hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa penjadwalan dengan menggunakan metode Campbell Dudek Smith (CDS) telah menghasilkan urutan penjadwalan yang optimal dengan waktu makespan minimum sebesar 448.28 menit dengan jumlah hanger 8 buah. Dari hasil perbandingan antara kondisi penjadwalan aktual dengan penjadwalan metode, ternyata makespan dapat berkurang sebesar 31.77%. Sedangkan hasil dari optimasi penempatan part pada salah satu hanger yaitu routing 1 (Chemical Conversion Coating) menghasilkan nilai fitness sebagai nilai dari fungsi tujuan sebesar 83.33%. Penjadwalan Flowshop, makespan, Campbell Dudek Smith (CDS), Algoritma Genetik