Penjadwalan batch merupakan salah satu perencanaan yang penting dalam kegiatan produksi di PT. Alenatex yang bergerak di bidang manufaktur tekstil menghasilkan dua belas jenis kain. Namun, tidak semua proses produksi memiliki waktu proses yang sama seperti halnya pada proses pencelupan (dyeing). Proses pencelupan ini memiliki waktu proses yang berbeda-beda di setiap jenis kainnya. Penjadwalan batch cukup sulit dilakukan secara optimal, perusahaan hanya menentukan ukuran batch sesuai dengan kapasitas mesinnya. Perusahaan juga mengalami overstock yaitu sekitar 1360 unit per bulan.
Dependent processing time merupakan kondisi waktu proses per unit tidak lagi tetap, sehingga dapat memengaruhi waktu tinggal aktual batch. Waktu proses per unit dalam satu batch dipengaruhi oleh lama waktu tunggu mulai saat penyelesaian batch sampai dengan saat penyerahannya (due date). Dari hasil penelitian diperoleh total waktu tinggal aktual minimum yaitu 1672726.54878 menit pada N=14.
Dengan dependent processing time perusahaan dapat meminimasi waktu tinggal aktual perusahaan dari 9966381.36130931 menit menjadi 1672726.54878 menit. Hal ini menghasilkan penurunan sebanyak 83.216%. Jumlah produksi pada mesin dyeing dari 1921 unit menurun menjadi 1133 unit per bulannya atau memiliki selisih sebesar 41.02%. Kemudian perusahaan juga dapat mengurangi makespan sebesar 74.018%.
Penelitian ini menghasilkan penjadwalan batch berupa ukuran batch, urutan batch, dan jumlah batch yang dapat membantu perusahaan mengurangi overstock atau adanya keterlambatan pengiriman kepada konsumen.
dependent processing time, penjadwalan batch, waktu tinggal aktual