PT Dirgantara Indonesia merupakan perusahaan subkontraktor part pesawat yang
produksinya berdasarkan pesanan pelanggan (make to order). Salah satu part yang
dihasilkan oleh perusahaan ini adalah rib pylon outboard. Dalam kegiatan
produksinya, part rib pylon outboard seringkali terlambat dalam pemenuhan
target produksi yang telah ditetapkan.Selain itu, pada lini produksi ini hampir 98
% merupakan kegiatan non value added.
Lean manufacturing merupakan metode untuk meminimasi waste dengan
membuat kerangka kerja yang memfokuskan pada value, mereduksi pemborosan,
serta memenuhi kebutuhan pelanggan. Langkah pertama yang dilakukan adalah
memberikan gambaran jelas mengenai proses produksi part rib pylon outboard
menggunakan Value Stream Mapping (current state) dan detail mapping Process
Activity Mapping (PAM) sehingga diketahui pemborosan yang terjadi di
sepanjang aliran nilai. Langkah selanjutnya adalah identifikasi waste berdasarkan
7 jenis waste.
Dari hasil penelitian, diperoleh bahwa waste yang terdapat pada lini produksi rib
pylon outboard adalah overproduction, waiting, transportation, unnecessary
inventory dan defect. Usulan perbaikan untuk mengurangi pemborosan yang
terjadi adalah dengan mengusahakan aliran kontinu, meminimasi penumpukan
work in process antar workstation dengan melakukan perhitungan kanban, usulan
penambahan alat transportasi antar workstation berupa trolley, menambah shift
agar kapasitas workstation dapat memenuhi waktu kebutuhan kerja seharusnya
dan usulan analisis 5s untuk meningkatkan efisiensi kerja dari operator. dengan
menghasilkan penurunan lead time sebesar 952.697detik atau sekitar 80%. Lean Manufacturing, 7 Waste, Value Strean Mapping, Process Activity Mapping.