PT. Indoneptune Manufacturing Net yang bergerak dalam produksi jala ikan (net) dapat memenuhi permintaan pasar karena didukung oleh komponen-komponen perusahaan, salah satunya adalah mesin netting. Pada bagian netting terdapat 113 buah mesin netting yang berfungsi untuk mengubah bahan baku dari berbentuk benang/tali menjadi jala. Dikarenakan mesin netting ini merupakan kunci pokok dari proses produksi dan dituntut agar selalu berada dalam kondisi yang baik maka perlu dilakukan perhitungan optimasi jumlah maintenance crew dan optimal umur mesin menggunakan metode life cycle cost untuk mengambil keputusan. Berdasarkan data-data TTF, TTR, DT pada tahun 2012 maka dapat dilakukan plotting distribusi dan penentuan distribusi yang mewakili. Selanjutnya mengolah data Acquisition Cost dan Sustaining Cost untuk mendapatkan life cycle cost terkecil. Annual sustaining cost terdiri dari biaya operasional, biaya perawatan, dan shortage cost. Acquisition cost terdiri dari purchasing cost dan population cost. Berdasarkan perhitungan life cycle cost maka untuk total LCC yang paling kecil adalah Rp 132,547,039,995.50. Pada total LCC terkecil ini menghasilkan optimasi jumlah maintenance set crew sebanyak 5 dan umur mesin 5 tahun untuk jumlah mesin sebanyak 113 unit. Selain itu diperlukan juga penerapan TPM dengan menggunakan metode Overall Equipment Effectivenes (OEE) sebagai alat yang digunakan untuk mengukur dan mengetahui kinerja mesin saat ini dan melakukan evaluasi dari hasil OEE yang diperoleh. Berdasarkan perhitungan OEE terhadap sepuluh mesin netting XW 3,00 yang dijadikan sebagai objek penelitian, nilai OEE untuk kesepuluh mesin tersebut pada tahun 2012 adalah 58.64%. Nilai tersebut cukup jauh dari kriteria yang ditetapkan oleh JIPM, yaitu 85%. Dari hasil OEE dapat diukur pula total efektivitas performansi dalam 1 tahun kalender menggunakan metode Total Effective Equipment Performance (TEEP). Pada tahun 2012 diperoleh rata-rata nilai TEEP untuk mesin netting XW 3,00 sebesar 48,85%. Berdasarkan analisa dari hasil perhitungan OEE dan TEEP, maka peluang untuk meningkatkan efektivitas penggunaan mesin dapat dilakukan seperti meningkatkan preventive maintenance program, meningkatkan skill operator, menambah waktu kerja operasi pada mesin, mengurangi jumlah mesin, serta menerapkan prinsip autonomous maintenance dan 5S. Kata kunci : Manajemen Perawatan, Optimasi, Life Cycle Cost, Overall Equipment Effectivenes, Total Effective Equipment Performance