PT. Dirgantara Indonesia merupakan perusahaan BUMN yang bergerak di bidang kedirgantaraan dengan fokus utama pada aircraft design, mengembangkan dan memproduksi komuter militer regional dan sipil. Tugas akhir ini akan membahas tentang urutan pengerjaan job pada bagian Medium Perismatic Machine (MPM), khususnya pada program A-320 dan A-321. Medium Perismatic Machine membutuhkan mesin-mesin untuk mendukung proses produksi didalamnya. Mesin-mesin ini harus dapat menyelesaikan seluruh order yang diterima oleh Indonesian Aerospace secara efektif dan efisien. Bagian MPM ini memiliki kesulitan didalam menentukan urutan pengerjaan dari sekumpulan order yang datang. Pada sistem eksisting, model produksi yang digunakan adalah first in first out dimana order yang datang terlebih dahulu akan dikerjakan terlebih dahulu pula dan hal ini membuat makespan yang semakin panjang. Model sequencing ini tidak cocok jika digunakan pada perusahaan manufakturing dengan sistem made-to-order, hal ini dikarenakan order yang datang memiliki total time yang berbeda-beda. Hal inilah yang menjadi dasar dibutuhkannya suatu sequencing model yang menggunakan priority rules didalam pengerjaannya yang dapat meminimasi makespan dan sesuai dengan karakteristik bidang MPM. Algoritma Kusiak dapat menyediakan rules-rules diatas yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
Model sequencing yang menggunakan priority rules ini menggunakan pendekatan dispatching rules pada algoritma kusiak untuk meminimasi makespan. Model sequencing ini menggunakan pendekatan dengan duedate dan total time sebagai dasarnya. Prioritas yang pertama kali digunakan adalah duedate terpendek, jika terdapat beberapa order dengan duedate yang sama, maka akan digunakan prioritas kedua yaitu total time terpendek. Jika masih ditemukan order dengan total time sama, maka pilih order secara random. Metode ini akan menjamin penyelesaian order secara tepat waktu. Selain itu juga akan dilakukan balancing machine pada mesin deckel maho untuk meminimasi space pada mesin dan sebagai penyeimbang beban kerja. Metode ini juga menyediakan menu untuk melakukan penjadwalan ulang. Pada pengerjaan order aktual menghasilkan makespan sebesar 189,7 jam, sedangkan pada keadaan usulan dapat mengurangi makespan menjadi 122 jam. Metode Sequencing, makespan, Algoritma Kusiak, Duedate, Total Time