Divisi maintenance merupakan salah satu bagian di PT. Dirgantara Indonesia yang memiliki 45% karyawan yang akan pensiun dalam kurun waktu satu hingga lima tahun ke depan. Menjadi penting untuk proses transfer knowledge antar karyawan terjadi di divisi ini.
SECI Model (Socialization, Externalization, Combination, dan Internalization) merupakan salah satu metode dalam knowledge management yang dapat digunakan untuk mendukung proses transfer knowledge tersebut melalui proses konversi knowledge. Pada tahap socialization, tacit knowledge dalam diri karyawan mengenai proses maintenance pada mesin Toshiba BMC 100W akan dikonversikan ke bentuk tacit knowledge lainnya. Tahap externalization akan mengonversi tacit knowledge tersebut menjadi explicit knowledge berupa proses bisnis proses maintenance mesin Toshiba BMC 100W. Combination merupakan tahap mengonversi explicit knowledge berupa proses bisnis menjadi explicit knowledge berupa best practice maintenance mesin Toshiba BMC 100W. Best practice ini akan digunakan sebagai acuan dibentuknya storyboard e-learning. E-learning adalah suatu sistem pembelajaran yang akan digunakan dalam tahap internalization untuk mendukung konversi knowledge dari explicit knowledge berupa best practice menjadi tacit knowledge kembali dalam diri karyawan maintenance PT. Dirgantara Indonesia.
Hasil penelitian ini berupa best practice proses corrective maintenance pada roll balancing dan proses preventive maintenance 2000 jam yang dapat diakses dalam e-learning. Penelitian selanjutnya dapat melakukan perancangan best practice proses preventive maintenance 4000 jam kerja pada mesin Toshiba BMC 100W FANUC 11M di PT.Dirgantara Indonesia atau dilakukan perancangan best practice pada mesin lain di PT. Dirgantara Indonesia. knowledge management, maintenance PT. Dirgantara Indonesia, SECI Model, mesin Toshiba BMC 100W, konversi knowledge, best practice