Batik Mahkota merupakan salah satu perusahaan penghasil batik yang sedang berkembang di Cirebon. Batik Mahkota ingin menerapkan sistem manajemen mutu untuk mengatur proses realisasi produk batik cap sesuai dengan standar ISO 9001:2008. Standar ini mensyaratkan proses bisnis yang terdokumentasi dan memuat siklus plan-do-check-action, namun pada kenyataannya kondisi perusahaan saat ini belum memiliki proses bisnis yang terdokumentasi sehingga proses yang dijalankan belum efektif dan efisien.
Penelitian ini dilakukan untuk memperbaiki serta mendokumentasikan proses bisnis perusahaan berdasarkan standar Klausul 7 ISO 9001:2008 untuk proses realisasi produk batik cap. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah proses bisnis dan proses produksi perusahaan saat ini, dokumen SOP dan persyaratan lain mitra benchmark (Batik Komar dan Perusahaan Sepatu Clarion), serta uraian jabatan bagian realisasi produk di Batik Mahkota. Data-data tersebut kemudian digunakan untuk identifikasi gap antara persyaratan Klausul 7 ISO 9001:2008 dengan proses bisnis realisasi produk saat ini, gap yang dihasilkan ini kemudian dijadikan sebagai persyaratan yang harus dipenuhi oleh perusahaan dan diolah melalui analisis benchmarking, setelah itu akan diperoleh proses-proses hasil analisis benchmarking yang dapat dijadikan usulan untuk perancangan prosedur, instruksi kerja maupun form.
Rancangan yang diusulkan penelitian ini adalah (1) SOP Rencana Produksi (2) SOP Penerimaan Pesanan (3) SOP Pembelian Produk (4) SOP Pembuatan Desain & Motif Batik Cap (5) SOP Persiapan Awal Produksi (6) SOP Produksi Batik Cap (7) SOP Pengiriman Pesanan dan Penjualan (8) SOP Penanganan Keluhan Pelanggan (9) Instruksi Kerja Pengecapan dan Penyimpanan Cap (10) Instruksi Kerja Pewarnaan (11) Instruksi Kerja Pelorodan, Pencucian dan Penjemuran (12) Instruksi Kerja Quality Control (13) Instruksi Kerja Finishing. Standard Operating Procedure, Instruksi Kerja, Klausul 7 ISO 9001:2008, Proses Bisnis, Benchmarking.