PT
.
Adyawinsa
Stamping Industries
adalah
business part
dari PT
.
Adyawinsa
yang
berdiri pada tahun 2004 dan
bergerak dalam
bidang penyediaan produk
dalam skala besar
khususnya dalam bidang otomotif
seperti
Upper,
Lower, Roof
,
dan komponen mobil serta produk lain seperti Tabung Gas 3 kg dan
Die
.
Berdasarkan
frekuensi klaim selama tahun 2012, produk
Bracket Sub Assy Lower
Arm
menduduki
peringkat pertama dengan frekuensi klaim paling tinggi sebesar
20 kali. Rata
rata
material
cacat
produk
Bracket Sub Assy Lower Arm
selama
tahun 2012 sebesar
0,03674%
dimana setiap bulannya selalu terdapat material
cacat sedangkan
tidak ada toleransi cacat pada material.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, dapat digunakan metode
six
sigma
.
Metode
six sigma
dilakukan dengan mengacu pada langkah DMAIC, yaitu
define,
measure, analyze,
dan
improve.
Pada tahap
define
dilakukan identifikasi terhadap
CTQ
material
produk
Bracket Sub Assy Lower Arm
,
tahap
measure
dilakukan
penghitungan DPMO y
ang dikonversikan menjadi level sigma, tahap
analyze
ialah menganalisis akar penyebab masalah menggunakan
fishbone chart,
dan pada
tahap
improve
ialah memberikan usulan perbaikan sesuai dengan hasil analisis
.
Pada tahap
define
diperoleh
enam jenis cacat y
ang terjadi di material. Pada tahap
measure
, hasil perhitungan k
inerja proses
diperoleh nilai
DPMO yaitu
56,690
dan
level sigma yaitu
5,361
.
Pada
tahap
analyze
,
terdapat tujuh prioritas perbaikan
yang dipilih berdasarkan perhitungan FMEA. Pada tahap
improv
e
terdapat tujuh
perbaikan yang di
usulkan
yaitu
p
enempatan alat penurun suhu gudang
,
pembuatan
instruksi kerja
setting
mesin
shearing
,
pemasangan
pvc strip curtain
,
pembuatan
instruksi kerja pelabelan material
dan label material,
penyediaan pisau pemotong
cadangan dan inspeksi kondisi mesin berkala
,
pembuatan instruksi kerja angkut
material dengan menggunakan alat angkut (
forklift
)
dan
d
isplay
,
serta
pembuatan
feedback
ke
supplier
mengenai pengemasan
.
Six Sigma, DMAIC, Material