PT. Pupuk Kujang adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi pupuk
dimana perusahaan tersebut memproduksi berbagai jenis pupuk diantaranya jenis
ammonia, urea, dan granular. Untuk memproduksi sesuai dengan target produksi
tentu didukung o
leh mesin dan peralatan disetiap tahapan prosesnya dan harus
dioperasikan dengan efektif dan efisien. Untuk mengoperasikan mesin dan
peralatan secara efektif dan efisien diperlukan sistem perawatan mesin yang
baik. Metode penelitian yang
digunakan adalah
Reliability Centered
Maintenance
II dengan menggabungkan analisis kualitatif yang meliputi
Failure
Mode and Effect Analysis
(
FMEA
)
dan RCM II
Decision Worksheet
. Metode lain
yang digunakan yaitu dengan perhitungan
Overall Equipment Effe
ctiveness
(OEE)
dan
Six Big Losses
untuk mengidentifikasi faktor penyebab penurunan efektivitas
mesin produksi
Dari hasil penentuan sistem kritis,
Loop and Refrigeration System
terpilih sebagai
sistem kritis yang akan dibahas lebih lanjut dalam penelitian
ini. Kemudian
ditentukan kebijakan perawatan dan interval waktu perawatan yang efektif sesuai
dengan karakteristik kerusakan dan efisien dengan menggunakan metode
Reliability
Centered Maintenance
dan dilakukan perhitungan
Overall Equipment
Effectiveness
(
OEE)
terhadap mesin
Ammonia Synthesis Converter
yang
merupakan
equipment
dari
Loop and Refrigeration System.
Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan RCM yang dilakukan pada
equipment
Loop and Refrigeration System,
diperoleh 66
scheduled on
condition
,
dan
2
scheduled restoration..
Sementara
interval
waktu perawatan masing
masing
equipment
berbeda
beda sesuai dengan
task
yang diperoleh. Selisih biaya
perawatan apabila perusahaan menggunakan kebijakan
preventive maintenance
adalah sebesar 49 % lebih ke
cil jika dibandingkan dengan kebijakan
corrective
maintenance
.
Berdasarkan perhitungan OEE terhadap
mesin
Ammonia Synthesis
Converter
yang dijadikan sebagai objek penelitian
, nilai OEE untuk
mesin tersebut
pada tahun 2012 adalah 71
.64%. Nilai tersebut cuku
p jauh dari kriteria yang
ditetapkan oleh
Japanese Institute of Plant Maintenance
(
JIPM
)
, yaitu 85%
. Dari
six big losses
diketahui bahwa faktor yang paling berpengaruh terhadap penurunan
efektivitas
mesin
Ammonia Synthesis Converter
adalah
idling and minor
stoppages
yaitu sebesar 60.98% dari total
losses
RCM , Decision Worksheet , FMEA, analisis kualitatif, kegagalan, interval perawatan, OEE, efektivitas, Six Big Losses