v
ABSTRAK
Abstrak
—
Batik Pesisir merupakan salah satu perusahaan pembuat batik yang
sedang berkembang di Pekalongan. Sesuai dengan visi perusahaan yaitu menjadi
supplier
batik terbesar di Indonesia, Batik Pesisir harus terus meningkatkan
kualitas produk yang dihasilkan.
Untuk itu Batik Pesisir ingin menerapkan sistem
manajemen mutu untuk mengatur proses realisasi produk batik sesuai dengan
Standar ISO 9001:2008 klausul 7.
Standar ISO 9001: 2008 mensyaratkan adanya
proses bisnis yang terdokumentasi. Namun, proses bisnis Batik Pesisir khususnya
pada proses realisasi produk bagian pewarnaan dan pelorodan masih belum efektif
dan efisien, sehingga proses bisnis harus diperbaiki
terlebih dahulu sebelum
dijadikan dokumentasi berupa SOP.
Batik Pesisir is one of the developing batik
makers in Pekalongan
Data yang digunakan dalam penelitian adalah data proses bisnis
existing
pewarnaan dan pelorodan,
critical to quality
(CTQ) perusa
haan bagian pewarnaan
dan pelorodan, juga standar proses pewarnaan dan pelorodan berdasarkan standar
Buku Seni Kerajinan Batik Indonesia yang diterbitkan oleh Balai Kerajinan dan
Batik Yogyakarta. Proses bisnis diperbaiki dengan menggunakan metode
Business
Process Improvement
dan dilakukan analisis aktivitas dan
steramlining
untuk
mendapatkan proses bisnis yang efektif dan efisien juga sesuai dengan standar
yang ada. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa efisiensi proses bisnis usulan pewarnaan
memiliki
peningkatan efisiensi sebesar 7,42% dan efisiensi proses bisnis
pelorodan meningkat sebesar 0,27%. Proses bisnis usulan sudah lebih efektif dan
efisien dan dapat didokumentasikan menjadi SOP untuk mendukung proses bisnis
realisasi produk Batik Pesisir khus
unya bagian pewarnaan dan pelorodan.
Batik, ISO 9001: 2008 , Pewarnaan, Pelorodan, Critical to Quality , Business Process Improvement , Steramlining , Waktu Proses, Standard Operating Procedure