ABSTRAKSI
PT. Dirgantara Indonesia adalah industri pesawat terbang yang pertama dan satu
satunya di Indonesia dan di wilayah Asia Tenggara. Sebagai perusahaan
manufaktur besar, PT Dirgantara Indonesia mempunyai banyak proses produksi
yang beraneka ragam. Salah satu
prosesnya adalah proses
surface treatment
, yaitu
sebuah proses pencelupan
part
pesawat ke dalam bak berisi larutan kimiawi
tersebut agar lebih tahan terhadap korosi. Salah satu sub proses yang ada di
surface
treatment
adalah
chemical milling.
Permasalaha
n yang muncul pada proses
chemical
milling
ini adalah proses
pengerjaanya masih semi otomatis atau masih dikerjakan oleh operator baik itu
dalam pengoperasian
crane
maupun dalam pemantauan suhu pada bak
bak yang
digunakan untuk prosesnya. Ditambah lagi kon
disi
workstation
banyak terdapat
cairan kimawi yang berbahaya untuk kesehatan dan keselamatan operator.
Perancangan sistem otomatisasi pada proses
chemical milling
dilakukan agar proses
pencelupan berjalan secara otomatis, terkontrol, dan terintegrasi, seh
ingga operator
tidak berada di
workstation
baik itu untuk menggerakkan
crane
maupun memantau
suhu. Dalam penerapanya, akan dilakukan pembuatan program PLC
yang nantinya
akan diintegrasikan ke dalam sebuah
mini plant
dan bertindak sebagai
controller
atas
mi
ni palnt
tersebut
. Mini plant
berfungsi sebagai alat simulasi dari proses
chemical milling
yang terotomatisasi dan terintegrasi.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahawa
perancangan sistem otomatisasi telah berhasil dilakukan sehingga seluruh
rangkaian proses dapat dikerjakan secara simultan, terkontrol, dan terintegrasi.
Sistem otomatisasi ini sangat be
rmanfaat apabila digunakan untuk
workstation
yang
kondisi lingkunganya berbahaya, proses yang memerlukan
controlling
, dan lebih
fleksibel dilakukan pengembangan dari segi pemrograman PLC.
Kata kunci
:
Otomasi, PLC, Pemrograman PLC,
Mini Plant, Chemical mil
ling
. Otomasi, PLC, Pemrograman PLC, Mini Plant, Chemical mil ling