Listrik merupakan salah satu energi yang penting dan konsumsi listrik
terus
meningkat seiring dengan
meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan
berkembangnya teknologi.
PT. XYZ adalah perusahaan yang bergerak di bidang
pembangkit tenaga listrik dan merupakan pe
nyedia tenaga listrik terbesar di
sistem Jawa dan Bali. Unit Bisnis Pembangkit ABC merupakan salah satu unit
bisnis yang dimiliki oleh PT. XYZ dengan total daya terpasang sebesar 1348,86
MW. Unit Bisnis Pembangkit ABC terdiri dari 3 blok diman
a yang menjad
i objek
penelitian ini adalah blok 3. Blok 3 terdiri dari 2 unit Pembangkit Listrik Tenaga
Gas yang beroperasi dengan sistem
combined cycle
yang berarti dalam
pengoperasiannya dikombinasikan dengan Pembangkit Listrik Tenaga Uap
.
Mengingat kompetensi perusahaan yang harus dicapai dalam pemenuhan
kebutuhan listrik di Jawa dan Bali maka dari itu semua unit harus memiliki
preventive
maintenance
yang tepat agar
mesin
mesin pembangkit dapat digunakan
dengan baik dan dapat memproduksi
listrik untuk kebutuhan sehari
hari.
Dari hasil penentuan sistem kritis
,
exhaust gas system
terpilih sebagai sistem kritis
yang akan dibahas lebih lanjut dalam penelitian ini
. K
emudian ditentukan
kebijakan
perawatan
dan
interval
waktu perawatan
yang sesuai
dengan
karakteristik kerusakan
dengan menggunakan metode
Reliability
Centered
Maintenance
II
dan
Risk Based Maintenance.
Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan RCM yang dilakukan pada
komponen
exhaust gas system,
diperoleh
42
scheduled
on
condition
task
,
2
scheduled discard
task
,
dan 4
failure finding
task
.
Interval
waktu perawatan
masing
masing komponen berbeda
beda sesuai dengan
task
yang diperoleh. Biaya
perawatan total selama 2 tahun da
r
i
task
usulan adalah sebesar
Rp 6.488.
749.832,61 yaitu
8% lebih murah dari biaya total
maintenance existing. Reliability - Centered Maintenance , Risk Based Maintenance, preventive maintenance